Efektivitas Agen Hayati Tanah pada Budidaya Kedelai (Glycine max L.) untuk Meningkatkan Kesuburan Ultisol Di Lebak, Banten.

Lahan pertanian di Banten merupakan jenis tanah berordo Ultisol. Ultisol merupakan salah satu jenis tanah terdegradasi di Indonesia. Untuk mengatasi masalah kesuburannya diperlukan amelioran untuk meningkatkan produksi tanaman. Kesuburan tanah dapat ditingkatkan dengan penambahan agen hayati tanah. Sehingga untuk meningkatkan produksi tanaman perlu dikembangkan penggunaan agen hayati tanah dalam rangka meningkatkan efektivitas penggunaan agen hayati tanah dalam usaha pertanian. Tujuan penelitian ini adalah (1) Mengetahui pengaruh aktivitas agen hayati tanah terhadap kesuburan tanah. (2) Mempelajari usaha peningkatan produksi tanaman secara biologi melalui penambahan agen hayati tanah. Penelitian dilaksanakan di Lebak, Banten pada Agustus 2011 hingga Januari 2012. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan tiga ulangan dan tujuh perlakuan. Perlakuan menggunakan agen hayati yaitu : Rhizobium sp, Cacing tanah endogaesis, Bakteri pelarut P, Azotobacter sp, dan Fungi pelarut P. Penelitian dilakukan pada tanaman kedelai yang diaplikasikan pada waktu tanam dan satu minggu setelah tanam. Pengamatan dilakukan pada sebelum tanam, saat berbunga dan saat panen kedelai dengan mengambil sampel tanah dan sampel tanaman. Hasil sampel tanah yang diambil dianalisis di laboratorium Balai Penelitian Tanah sesuai dengan parameter yang diamati. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Anova dan dilanjutkan dengan uji korelasi dan regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian agen hayati tanah berupa cacing tanah, Rhizobium, Azotobacter, Bakteri Pelarut P, dan Fungi pelarut P tidak terlihat pengaruh yang nyata terhadap indikator kesuburan tanah, kecuali pada permeabilitas tanah, kemantapan agregat, dan perkembangan cacing tanah. Pengaruh nyata dari aplikasi agen hayati tanah terjadi pada parameter permeabilitas dan agregat tanah pada kedalaman 15-30 cm. Interaksi dan hubungan adannya aplikasi agen hayati tanah terhadap indikator kesuburan lahan terletak pada sifat biologi tanah, yaitu pada bobot basah cacing tanah dan perkembangan makrofauna permukaan tanah pada awal tanam. Namun hubungan ini masih menghasilkan peningkatan bobot cacing tanah sebesar 2.64 %. Aplikasi agen hayati tanah tidak berpengaruh terhadap hasil produksi kedelai. Namun, agen hayati tanah Rhizobium, Cacing tanah, dan Bakteri pelarut P mampu meningkatkan hasil produksi kedelai sebesar 25.68 %