Analisis Efisiensi Biaya Transportasi Serta Posisi Pasar Komoditas Sayuran Organik Brenjonk (Studi Kasus Pada Komunitas Organik Brenjonk, Desa Penanggungan, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, Jawa

Salah satu aspek yang dapat mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaan dalam bertahan dan bersaing adalah dilakukan melalui proses sistem distribusi, dimana saluran distribusi mempunyai tujuan untuk menyalurkan produk yang dihasilkan perusahaan dengan sasaran segmen tertentu di berbagai daerah geografis yang berbeda. Dengan adanya penyebaran produk secara luas dengan menggunakan distributor tentu akan berdampak pada pangsa pasar serta pertumbuhan pasarnya. Perusahaan atau bidang usaha yang berhasil selalu berusaha mengenali pesaingnya sebaik mungkin dan mengetahui faktor-faktor yang menjadi keunggulan sekaligus kelemahan dengan mengambil acuan kepada pesaingnya. Adapun salah satu komunitas yang bergerak dibidang organik yang mendistribusikan sayurnya ke distributor lainnya adalah Komunitas Organik Brenjonk. Komunitas ini memiliki perolehan laba bervariasi dari setiap saluran distribusi yang dimiliki karena setiap saluran distribusi memiliki harga jual serta biaya distribusi yang berbeda pula. Dengan biaya distribusi yang tidak menentu yang ditanggung oleh Brenjonk tidak menutup kemungkinan terjadi kerugian. Selain itu, dalam penentuan jumlah tanam komoditas pada Brenjonk berdasar pada ketersediaan benih padahal jika mempertimbangkan komoditas yang diminati konsumen dapat meningkatkan penjualan kedepannya. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive pada Komunitas Organik Brenjonk karena komunitas ini merupakan sentra produk organik baik sayuran, buah, dan beras, dan memiliki banyak distributor yang menyalurkan ke berbagai wilayah sehingga tercipta saluran distribusi yang panjang. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis efisiensi dan efektivitas saluran distribusi Komunitas Organik Brenjonk serta menganalisis menurut Matriks BCG pada komoditas yang diteliti. Teknik sampel yang digunakan untuk penelitian ini adalah purposive sampling dimana pada teknik pengambilan sampel ini sumber data dengan pertimbangan tertentu. Dalam penelitian teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara yang mana merupakan teknik pengumpulan data dalam metode survey yang menggunakan pertanyaan secara lisan kepada subyek penelitian. Metode penelitian yang digunakan meliputi analisis deskriptif dan analisis kuantitatif. Analisis deskriptif digunakan untuk memperoleh gambaran mengenai kinerja pemasaran, distributor, serta komunitas itu sendiri. Analisis Kuantitatif digunakan untuk menganalisis efisiensi salurn distribusi dengan menggunakan Data Envelopment Analysis (DEA) dan menggunakan rasio biaya distribusi dengan penjualan untuk menganalisis efektivitas saluran distribusi serta matriks BCG untuk menganalisis posisi komoditas yang diteliti. Hasil analisis menunjukkan dari keempat distributor yang ada, D1 mengalami inefisien dengan TE sebesar 0,72 sedangkan D2, D3, dan D4 sudah efisien. Dari hasil analisis menggunakan rasio yaitu keempat distributor tidak efektif karena nilai yang dihasilkan kurang dari 15%. Dengan menggunakan matriks BCG diperoleh hasil pada komoditas bayam organik berada pada posisi star pada tahun 2011 dan 2012. Untuk komoditas caisim organik berada pada posisi question mark pada tahun 2011 dan 2012. Komoditas kangkung organik Brenjonk berada pada posisi question mark bila dibandingkan dengan komoditas bayam dan pakchoy sedangkan jika dibandingkan dengan caisim, kangkung berada pada posisi star. Komoditas lainnya yaitu pakchoy berada pada posisi star bila dibandingkan dengan caisim dan kangkung sedangkan bila dibanding dengan bayam maka posisi pakchoy berada di question mark