Perkembangan Komunitas Pengusaha Kripik Tempe Sanan Melalui Strategi Integrasi Vertikal Dan Integrasi Horisontal

Wilayah Malang Merupakan Wilayah Yang Bisa Dianggap Sebagai Sentra Industri Pangan Olahan Di Jawa Timur. Hal Ini Dibuktikan Dengan Banyaknya Produk Pangan Olahan Dari Wilayah Ini Yang Pasarnya Sudah Sampai Ke Berbagai Wilayah Di Indonesia. Perkembangan Pangan Olahan Di Wilayah Malang Juga Didukung Oleh Semakin Banyaknya Pelaku Industri Pangan Olahan Yang Berada Di Wilayah Ini. Kondisi Ini Terlihat Pada Industri Pangan Olahan Kripik Tempe Sanan. Salah Satu Tantangan Yang Cukup Besar Yang Dihadapi Oleh Pelaku Usaha Pangan Olahan Kripik Tempe Sanan Adalah Masalah Pengelolaan Usaha Yang Berkaitan Dengan Faktor Produksi. Mengingat Industri Pangan Olahan Kripik Tempe Sanan Yang Sudah Cukup Terkenal Bagi Masyarakat, Maka Sangat Penting Untuk Dilakukan Kajian Lebih Dalam Terhadap Perkembangan Komunitas Pengusaha Kripik Tempe Sanan Melalui Strategi Integrasi Vertikal Dan Integrasi Horisontal. Penelitian Ini Menggunakan Pendekatan Kualitatif Dengan Mencocokkan Antara Realita Empiris Dan Teori Yang Berlaku Dengan Menggunakan Metode Deskriptif. Dalam Penelitian Ini, Peneliti Ingin Mendeskripsikan Berbagai Kondisi Dan Situasi Tentang Dinamika Pola Pengelolaan Usaha Kripik Tempe Di Kampung Sanan. Penentuan Tempat Penelitian Ini Dilakukan Secara Sengaja (Purposive) Yaitu Di Kampung Sanan Kelurahan Purwantoro Kota Malang Dengan Pertimbangan Bahwa Wilayah Tersebut Adalah Sentra Industri Pangan Olahan Kripik Tempe Di Kota Malang Dan Jawa Timur. Penentuan Responden Dalam Penelitian Ini Adalah Produsen Kripik Tempe Yang Tersebar Di Wilayah Kampung Sanan Dengan Pendekatan Non Probability Dengan Metode Purposive Sampling (Pengambilan Sampel Sesuai Tujuan Penelitian) Karena Produsen Kripik Tempe Di Wilayah Ini Pada Umumnya Sangat Banyak, Oleh Sebab Itu Penarikan Sampel Dipilih Dengan Pertimbangan Berdasarkan Produsen Yang Cukup Dikenal Oleh Masyarakat Di Wilayah Kampung Sanan. Hasil Penelitian Mengemukakan Bahwa: Pertama, Para Pelaku Usaha Kripik Tempe Di Kampung Sanan Terdiri Dari Produsen Kripik Tempe Inisiator Yang Memulai Usaha Sebelum Tahun 1990, Produsen Kripik Tempe Pengikut Pertama Yang Memulai Usaha Antara Tahun 1991 Sampai Tahun 2005, Serta Produsen Kripik Tempe Pengikut Kedua Yang Memulai Usaha Antara Tahun 2006 Sampai Saat Ini. Produsen Kripik Tempe Inisiator Adalah Mereka Yang Memprakarsai Pembuatan Pangan Olahan Kripik Tempe. Produsen Kripik Tempe Pengikut Pertama Adalah Mereka Yang Secara Langsung Mengikuti Apa Yang Dilakukan Oleh Para Produsen Kripik Tempe Inisiator Karena Menganggap Strategi Untuk Memproduksi Kripik Tempe Sangat Tepat Sebagai Solusi Apabila Tempe-Tempe Yang Dijual Tidak Laku. Sedangkan Produsen Kripik Tempe Pengikut Kedua Adalah Mereka Yang Ikut Memproduksi Kripik Tempe Karena Melihat Keberhasilan Para Produsen Inisiator Dan Pengikut Pertama Dalam Memproduksi Dan Menjual Produk Kripik Tempe Sampai Saat Ini. Kedua, Terdapat Tiga Bentuk Integrasi Perusahaan Kripik Tempe Yang Ada Di Kampung Sanan Antara Lain; Bentuk Integrasi A Yang Berarti Bentuk Integrasi Yang Terdiri Dari Input Tunggal Yang Selanjutnya Ditujukan Kedapa Produsen Tunggal Dengan Output Pemasaran Banyak. Umumnya Bentuk Integrasi A Digunakan Oleh Perusahaan Kripik Tempe Skala Kecil Yang Ada Di Kampung Sanan. Selanjutnya Bentuk Integrasi B Yang Berarti Bentuk Integrasi Yang Terdiri Dari Input Banyak Yang Selanjutnya Ditujukan Kepada Produsen Tunggal Dengan Output Pemasaran Tunggal. Umumnya Bentuk Integrasi B Digunakan Oleh Perusahaan Kripik Tempe Skala Besar Yang Ada Di Kampung Sanan. Selanjutnya Bentuk Integrasi C Merupakan Bentuk Integrasi Yang Terdiri Dari Input Tunggal Yang Selanjutnya Ditujukan Kedapa Produsen Banyak Dengan Output Pemasaran Tunggal. Umumnya Bentuk Integrasi C Digunakan Oleh Perusahaan Kripik Tempe Yang Masih Memiliki Hubungan Keluarga Yang Ada Di Kampung Sana