Analisis Efisiensi Teknis Usahatani Tomat Organik (Stusdi Kasus Di Desa Sumberejo, Kecamatan Batu, Kota Batu

Pertanian Organik Beberapa Tahun Belakangan Ini Menjadi Bahasan Penting Di Negara Ini, Dikarenakan Gaya Hidup Sehat Atau Back To Nature Telah Menjadi Tren Baru Bagi Masyarakat. Masyarakat Semakin Menyadari Bahwa Penggunaan Bahan-Bahan Kimia Tidak Alami Seperti Pupuk Kimia, Pestisida Sintetis Ternyata Dapat Menimbulkan Efek Negatif Terhadap Kesehatan Manusia (Manuhutu, 2005). Pada Pertanian Anorganik Umumnya Pengggunaan Dari Bahan-Bahan Kimia Tersebut Menyisakan Residu Yang Sangat Tinggi, Karena Banyak Petani Menggunakan Bahan-Bahan Seperti Pestisida Ataupun Pupuk Kimia Secara Berlebihan. Sayuran Organik Merupakan Komoditas Hortikultura Yang Banyak Diminati Untuk Dikembangkan Pada Pertanian Organik Saat Ini. Keistimewaan Dari Sayuran Organik Adalah Mengandung Antioksidan 10-50 Persen Di Atas Sayuran Nonorganik. Kandungan Nitrat Dalam Sayuran Dan Buah Organik Diketahui 25 Persen Lebih Rendah Dari Yang Nonorganik. Hal Tersebut Membuat Sayuran Organik Layak Untuk Dikonsumsi Dan Menyehatkan (Isdiayanti,2007). Dari Sekian Banyak Sayuran Yang Ada Di Kota Batu, Tomat Merupakan Salah Satu Komoditas Yang Dijadikan Pilihan Mayoritas. Dan Desa Sumberejo Menjadi Salah Satu Sentra Desa Penghasil Tomat. Tomat Yang Ada Di Desa Tersebut Ada Yang Dibudidayakan Secara Anorganik Namun Banyak Juga Yang Dibudidayakan Dengan Sistem Pertanian Organik. Hasil Wawancara Yang Dilakukan Penulis Dengan Beberapa Petani Dilokasi Penelitian Bahwa Permintaan Akan Sayuran Organik Cenderung Mengalami Peningkatan. Akan Tetapi Petani Terkendala Dalam Produktivitas Memenuhi Permintaan Tersebut. Kendala Produktivitas Diduga Karena Petani Tomat Organik Di Lokasi Penelitian Dalam Mengelola Usahataninya Belum Mampu Mengalokasikan Faktor Produksi Secara Optimal Dan Efisien. Berdasarkan Latar Belakang Yang Telah Dipaparkan Sebelumnya, Maka Dapat Dirumuskan Permasalahan Usahatani Tomat Organik Di Desa Sumberjo, Kecamatan Batu, Kota Batu, Yaitu, 1. Faktor-Faktor Apa Saja Yang Mempengaruhi Tingkat Produksi Pada Usahatani Tomat Organik Di Desa Sumberjo, Kecamatan Batu, Kota Batu? 2. Bagaimana Tingkat Efisiensi Penggunaan Faktor Produksi (Input) Pada Usahatani Tomat Organik Di Desa Sumberjo, Kecamatan Batu, Kota Batu? Analisis Data Dilakukan Dengan Analisis Deskriptif Dan Analisis Kuantitatif. Analisis Deskriptif Digunakan Untuk Menggambarkan Secara Deskriptif Mengenai Gambaran Tentang Data Primer Dan Data Sekunder Yang Diperoleh Selama Penelitian, Analisis Deskriptif Ini Menggunakan Alat Bantu Tabel. Analisis Kuantitatif Berfungsi Menganalisis Efisiensi Penggunaan Input Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Pada Usahatani Tomat Organik, Alat Analisis Yang Digunakan Adalah Analisis Fungsi Produksi Stochastik Frontier Menggunakan Parameter Pendugaan Mle (Maximum Likelihood Estimation). Hasil Yang Diperoleh Yaitu : Faktor-Faktor Yang Memiliki Hubungan Positif Atau Berpengaruh Nyata Pada Usahatani Tomat Organik Adalah Luas Lahan, Dan Pupuk Organik. Faktor Pupuk Cair Dan Tenaga Kerja Memiliki Hubungan Negatif Atau Dan Berpengaruh Nyata Terhadap Produksi Tomat Organik. Nilai Perhitungan Lr Test Secara Manual Ini Sama Dengan Nilai Lr Test Yang Tersaji Pada Hasil Frontier Dengan Menggunakan Mle Yaitu 4.058458. Nilai Lr Test Ini Selanjutnya Dibandingkan Dengan Nilai Χ2. Nilai Χ2 Yang Didapatkan Adalah 35,82 Pada Tingkat Kesalahan 5%, Dan Nilai Ini Lebih Besar Apabila Dibandingkan Dengan Nilai Lr Test. Hal Ini Berarti Bahwa H1 Ditolak Dan H0 Diterima Sehingga Nilai Σu2 = 0 . Hal Ini Berarti Koefisien Dari Masing-Masing Variabel Didalam Model Efek Inefisiensi Sama Dengan Nol. Maka Masing-Masing Variabel Penjelas Dalam Model Efek Inefisiensi Tidak Memiliki Pengaruh Terhadap Tingkat Inefisiensi Didalam Poses Produksi. (4) Efisiensi Teknis Dari Usahatani Tomat Organik Memiliki Tingkat Efisiens Rata-Rata 85% Sehingga Bisa Dikategorikan Efisien Dan Masih Memiliki Peluang Sebesar 15% Untuk Mencapai Tingkat Produksi Potensial Tertinggi. Tingkat Efisiensi Terendah Beradap Pada Tingkat 58% Sedangkang Tingkat Efisiensi Tertinggi Adalah 98%. Penggunaan Faktor Produksi Seperti Luas Lahan, Benih, Pupuk Organik, Pupuk Cair Dan Tenaga Kerja Perlu Diperhatikan Dengan Baik Karena Hal-Hal Tersebut Berpengaruh Terhadap Produksi Yang Akan Dicapai Oleh Petani. Kombinasi Penggunaan Faktor Produksi Yang Baik Dan Tepat Akan Dapat Meningkatkan Produksi Petani Sehingga Nanti Dapat Meningkatakan Pendapatan Petani Dan Meningkatkan Kesejahteraan Petan