Analisis Penetapan Harga Pada Komoditi Mangga (Mangifera Indica) Guna Meningkatkan Volume Penjualan (Studi Kasus pada Gapoktan Tani Makmur Sentosa di Sentra Pengembangan Agribisnis Komoditas Unggulan

Mangga (Mangifera indica) termasuk tanaman hortikultura yang merupakan tanaman buah tahunan berupa pohon. Jawa Timur merupakan produsen mangga terbesar di Indonesia, bahkan kabupaten Pasuruan adalah satu-satunya daerah yang memiliki kebun koleksi mangga yang berfungsi sebagai koleksi plasma nutfah mangga terlengkap di Asia Tenggara (Musyawir, 2011). Penghasil mangga di kabupaten Pasuruan berada di Sentra Pengembangan Agribisnis Komoditas Unggulan (SPAKU). Sifat buah mangga yang merupakan tanaman tahunan, faktor alam seperti cuaca atau serangan hama dan penyakit yang dapat mempengaruhi produktivitas buah mangga, tingginya permintaan buah mangga, biaya usahatani dan biaya pasca panen, serta adanya persaingan akan mempengaruhi penetapan harga yang dilakukan Gapoktan Tani Makmur Sentosa di Sentra Pengembangan Agribisnis Komoditas Unggulan (SPAKU). Menurut teori bauran pemasaran, harga merupakan faktor yang penting dalam upaya peningkatan volume penjualan dan laba yang diterima. Oleh karena itu, penetapan harga yang tepat untuk komoditi mangga perlu dilakukan agar tetap dapat bertahan di pasaran. Beberapa pertanyaan penelitian yang perlu dikaji antara lain bagaimana penetapan harga yang dilakukan, seberapa besar tingkat pertumbuhan volume penjualan buah mangga, dan apakah penetapan harga yang dilakukan dapat meningkatkan volume penjualan. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis penetapan harga buah mangga yang dilakukan oleh Gapoktan Tani Makmur Sentosa, menganalisis tingkat pertumbuhan volume penjualan buah mangga produksi Gapoktan Tani Makmur Sentosa, dan menganalisis pengaruh dari penetapan harga terhadap volume penjualan buah mangga Gapoktan Tani Makmur Sentosa. Penentuan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja dengan pertimbangan bahwa lokasi tersebut merupakan pusat pengembangan komoditas unggulan kabupaten Pasuruan yang memiliki potensi untuk terus dikembangkan. Dalam penelitian ini responden diambil menggunakan teknik non probability sampling, jenis yang digunakan adalah purposive sampling, dimana dalam penelitian ini menentukan orang-orang terpilih berdasarkan ciri-ciri yang melekat yang dimiliki oleh sampel tersebut (Riduwan, 2009). Sampel yang digunakan terkait langsung dengan penelitian diantaranya ketua, sekretaris yang juga berperan sebagai pengepul, dan bendahara Gapoktan Tani Makmur Sentosa, serta satu orang anggota gapoktanTani Makmur Sentosa unit pasca panen yang juga berperan sebagai pengepul. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif, analisis kuantitatif yang meliputi Metode penetapan harga mark up, rata – rata pertumbuhan (Growth Mean), dan analisis regresi linier berganda. Penetapan harga buah mangga yang dilakukan Gapoktan Tani Makmur Sentosa adalah penetapan harga berbasis permintaan yaitu price lining dan penetapan harga berbasis biaya yaitu standard markup pricing. Setelah menempuh langkah menganalisis biaya produksi, mengetahui harga di pasaran, dan mengetahui para pesaing, strategi harga yang digunakan adalah discrimation pricing. Untuk mewujudkan strategi harga yang dilaksanakan, dilakukan suatu kebijakan harga yaitu kebijakan harga tunggal. Tujuan dari penetapan harga yang dilakukan adalah maksimalisasi harga penjualan (maximum current revenue). Mark up yang didapatkan atas total biaya produksi, jumlah produk, dan harga yang ditetapkan menunjukkan bahwa gapoktan mendapatkan mark up yang berbeda – beda setiap tahunnya. Mark up yang ditetapkan gapoktan tidak lebih dari 16 persen dan tergolong rendah, hal ini dikarenakan gapoktan tidak mengejar laba jangka pendek melainkan maksimalisasi harga penjualan. Tingkat pertumbuhan volume penjualan buah mangga menunjukkan bahwa volume penjualan mangga meningkat setiap periodenya. Untuk grade A meningkat 7,69 persen, grade B meningkat 8,36 persen, dan grade C meningkat 9,34 persen. Harga yang cenderung naik belum menunjukkan adanya penurunan jumlah permintaan dari konsumen. Terdapat pengaruh yang nyata/signifikan dari penetapan harga terhadap volume penjualan mangga, hal ini ditunjukkan dengan hasil uji t yang telah dilakukan dengan nilai thitung = 2,877 > ttabel = 1,714 dan nilai sig. 0,009 < 0,05. Terdapat pengaruh yang nyata/signifikan dari penetapan harga, permintaan, dan biaya produksi secara serentak terhadap volume penjualan mangga, hal ini ditunjukkan dengan hasil uji F yang telah dilakukan dengan nilai Fhitung = 172,690 > Ftabel = 3,028 dan nilai sig. 0,000 < 0,05. Untuk memenuhi permintaan konsumen yang cenderung meningkat, Gapoktan Tani Makmur Sentosa diharapkan mampu menampung dan mengelola secara optimal hasil produksi seluruh anggotanya. Gapoktan Tani Makmur Sentosa dapat menambah distributor dengan tujuan meningkatkan volume penjualan khususnya grade A yang memiliki tingkat pertumbuhan volume penjualan yang rendah dibandingkan 2 grade lainnya. Dalam menentukan harga jual, gapoktan dapat menaikkan harga jual apabila biaya produksi naik dan permintaan tinggi agar didapatkan nilai mark up yang tinggi dan pendapatan yang maksimal sesuai dengan tujuan penetapan harga