Analisis Nilai Tambah dan Kelayakan Usaha Agroindustri Tas Tempurung Kelapa (Studi Kasus Pada Agroindustri Gandis Craft di Jalan Sumargo, gang Bougenviel no 4 Lamongan)

Perkembangan perekonomian Indonesia dipengaruhi oleh sektor pertanian dan sektor industri. Proses transformasi ekonomi Indonesia dapat didorong melalui usaha transformasi kedua sektor tersebut, dimana diperlukan suatu struktur ekonomi yang seimbang antara sektor industri yang kuat dan pemberdayaan pertanian yang potensial. Industrialisasi pertanian atau pengembangan industri pertanian dapat dikembangkan melalui sektor agroindustri yang merupakan perpaduan sektor pertanian dan sektor industri. Agroindustri pengolahan hasil pertanian merupakan bagian dari agroindustri, yang mengolah bahan baku yang bersumber dari tanaman, binatang dan ikan. Produk yang dihasilkan dari pengolahan tempurung adalah arang, arang aktif, tepung tempurung dan barang kerajinan. Arang aktif dari tempurung kelapa memiliki daya saing yang kuat karena mutunya tinggi dan tergolong sumber daya yang baru. Saat ini tas menjadi kebutuhan wanita, sehingga peningkatan peluang tersebut dimanfaatkan oleh pengusaha dalam memanfaatkan tempurung kelapa sebagai bahan baku pembuatan tas yang diharapkan dengan memberikan keuntunggan dengan melihat peluang pemanfaatan tempurung kelapa dan meningkatnya minat konsumen akan produk tas, menjadi salah satu keuntungan bagi bisnis ini. Adanya peningkatan permintaan dan keuntungan yang menjanjikan serta peluang pasar domestik dan dunia masih terbuka lebar dari usaha tas tempurung kelapa maka didirikan pengusahaan tas tempurung kelapa Gandis Craft di Lamongan, Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Menganalisis nilai tambah dari kegiatan agroindustri tas tempurung di agroindustri Gandis Craft. (2) Untuk menganalisis keuntungan yang diterima oleh agroindustri tas tempurung di agroindustri Gandis Craft. (3) Untuk menganalisis tingkat kelayakan usaha agroindutri tas tempurung di agroindustri Gandis Craft. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja sesuai dengan tujuan ( purposive) yakni pada agroindustri tas tempurung kelapa yang terletak di Jl Sumargo, gang Bougenvil no 4 Lamongan. Pertimbangan lokasi ini dikarenakan daerah tersebut merupakan sentra agroindustri tas tempurung di Lamongan. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analsis kuantitatif, analisis kuantitatif menggunakan analisis penerimaan dan keuntungan, analisis nilai tambah dan analisis BEP serta R/C ratio. Nilai tambah dari kegiatan agroindustri tas tempurung kelapa di Gandis Craft untuk tas ukuran besar sebesar Rp 163.684,21 atau sebesar 73,18persen, untuk tas ukuran sedang sebesar Rp 226.108,7 atau 80,01 persen dan untuk tas tempurung kecil sebesar 119.340,9 atau 75,01persen. Total Keuntungan tas tempurung kelapa yang diterima oleh agroindustri Gandis Craft dalam satu bulan sebesar Rp. 17.537.709,34 Agroindustri tas tempurung kelapa Gandis Craft layak dikembangkan dari segi financial dan non-finansial. Hal ini dikarenakan dari segi financial ketiga ukuran tas tempurung kelapa memiliki nilai R/C rasio lebih dari 1, yang artinya agroindustri Gandis Craft efisien dan menguntungkan untuk dikembangkan. Sedangkan dari segi aspek non-finansial semua aspek telah terpenuhi