Potensi Antagonis Jamur Endofit Dalam Jaringan Akar, Batang Dan Buah Pada Dua Varietas Tanaman Mangga Terhadap Jamur Patogen Colletotrichum gloeosporioides

Mangga merupakan buah tropis musiman yang sangat penting dikarenakan mangga merupakan salah satu komoditas prioritas pembangunan agribisnis Indonesia. adapun kultivar yang memiliki potensi komersial, ada tujuh yaitu Golek, Cengkir, Kidang, Arumanis atau Gadung, Gedong, Manalagi dan Madu,(Bradley dalam Sistrunk dan Moore, 1983). Namun volume ekspor buah mangga Indonesia hanya mencapai 198 ton dari total ekspor, Hal ini dikarenakan tingkat kualitas buah mangga Indonesia tidak sesuai dengan standar kualitas yang telah ditetapkan oleh negara pengimpor buah dengan salah satu penyebabnya yaitu tibulnya serangan penyakit saat penyimpanan ataupun proses pengiriman buah yang diakibatkan penyakit antraknosa yang disebabkan oleh jamur patogen Colletotrichum gloeosporioides. Penyakit ini dapat timbul pada daun, batang, bunga dan buah, khususnya pada pascapanen dalam pengangkutan dan penyimpanan. Jamur endofit adalah jamur yang terdapat di dalam sistem jaringan tumbuhan, seperti daun, bunga, ranting ataupun akar tumbuhan. Jamur ini menginfeksi tumbuhan sehat pada jaringan tertentu dan mampu menghasilkan mikotoksin, enzim serta antibiotika yang dapat meningkatkan imunitas tanaman. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui keanekaragaman jamur endofit antagonis yang terdapat di jaringan akar, batang dan buah mangga pada dua varietas tanaman mangga, serta untuk mengetahui potensi jamur endofit antagonis dalam jaringan akar, batang dan buah pada dua varietas tanaman mangga terhadap jamur pathogen C. gloeosporioides.Penelitian dilaksanakan di laboratorium Fitopatologi, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya Malang pada bulan april-november 2011. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksplorasi dan eksperimen. Eksplorasi jamur endofit dari akar, batang dan buah mangga yang diambil dari lahan tanaman mangga di Kec. Olean Kab. Situbondo. Eksperimen yaitu menguji daya antagonis isolat jamur endofit antagonis yang diperoleh terhadap jamur C. gloeosporioides pada media PDA. Jamur endofit yang telah teridentifikasi antara lain Penicillium sp., Nigrospora sp., Trichoderma sp., Fusarium sp., Helicocephalum sp., Monacrosporium sp., Mucor sp., Aspergillus sp., Botrytis sp., Pestalotia sp. dan Colletotrichum sp. dengan rerata persentase hambatan terbesar uji antagonis secara in vitro ditunjukkan oleh jamur endofit Aspergilus sp.2 yaitu sebesar 57,36% di dan diikuti oleh Aspergillus sp. 4 yaitu sebesar 54,83