Karakterisasi Morfologi Batang Dan Arsitektur Pohon Mangga (Mangifera Indica L.) Hasil Persilangan Arumanis-143 Dan Podang Urang

Mangga (Mangifera indica L.) ialah tanaman buah yang potensial dikembangkan karena memiliki tingkat keragaman genetik yang tinggi. Volume ekspor mangga mengalami penurunan, disebabkan oleh kualitas mangga Indonesia yang tidak mampu bersaing di pasar global. Mangga Arumanis-143 memiliki rasa yang manis tapi warna kulitnya kurang menarik, sedangkan Podang Urang memiliki warna buah yang menarik tetapi rasa buahnya manis agak masam. Upaya yang dilakukan untuk menghasilkan varietas baru yang sesuai dengan permintaan pasar ialah dengan persilangan Arumanis-143 x Podang Urang. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk melakukan karakterisasi morfologi batang dan arsitektur pohon mangga hasil persilangan Arumanis-143 dan Podang Urang. Hipotesis dari penelitian ini ialah morfologi batang dan arsitektur pohon mangga hasil persilangan antara Arumanis-143 x Podang Urang memberikan keragaman, keragaman tersebut yaitu mirip dengan induk betina saja, mirip dengan induk jantan saja, mirip dengan induk jantan dan betina serta tidak mirip dengan induk jantan dan induk betina. Hasil persilangan Arumanis-143 x Podang Urang diharapkan dapat digunakan sebagai bibit unggul yang mewarisi kedua sifa dari induknya. Penelitian dilaksanakan di Kebun Balai Benih Induk (KBBI) Pohjentrek yang beralamat di Jl. Urip Sumoharjo No. 33 Kota Pasuruan. Penelitian dimulai pada Bulan April 2011 hingga Juni 2011. Alat yang digunakan meliputi alat tulis, penggaris, meteran, kamera digital, alat penghitung, IPGRI (International Plant Genetic Research Institute)seri mangga tahun 2006 dan software MVSP 3.1. Bahan yang digunakan dalam penelitian ialah tanaman mangga hasil persilangan yang telah berumur 4 tahun terdiri dari 26 tanaman hasil persilangan mangga varietas Podang Urang x Arumanis-143, 48 tanaman Arumanis-143 x Podang Urang serta 1 pohon induk Arumanis-143 dan 1 pohon induk Podang Urang sebagai pembanding. Parameter pengamatan kuantitatif yang terdiri dari tinggi tanaman, lingkar batang, jumlah cabang primer, jumlah cabang sekunder, jumlah cabang tersier dan jumlah daun. Sedangkan pengamatan arsitektur pohon terdiri dari kerapatan daun, bentuk kanopi dan perilaku pertumbuahn tanaman. Analisis data dilakukan secara statistik deskriptif menggunakan MVSP dengan sub program klaster (classify hierarchical cluster analysis) untuk menganalisis dendogram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa morfologi batang dan arsitektur pohon mangga hasil persilangan antara Arumanis-143 x Podang Urang menunjukkan keragaman yaitu 63,5% menunjukkan kemiripan dan 36,5% mengalami perbedaan. Hasil analisis dendogram menunjukkan adanya 2 klaster, klaster 1 terdiri dari 1 klon yang memiliki kemiripan rendah dengan kedua induknya. Klaster 2 terbagi lagi menjadi 2 sub klaster, sub klaster 1 terdiri dari 54 klon yang memiliki kemiripan morfologi dengan Podang Urang (P). Sub klaster 2 terdiri dari 19 klon yang memiliki kemiripan morfologi dengan Arumanis-143 (A). Dari 74 klon hasil persilangan, terdapat 6 klon yaitu PA 20, AP 7.1, AP 32.1, AP 39.2, AP 48 dan AP 66.1 yang memiliki kemiripan morfologi batang dan arsitektur pohon dengan induk Podang Urang (P). Klon hasil persilangan yang memiliki kemiripan morfologi batang dan arsitektur pohon dengan induk Arumanis-143 ialah PA 8.2, AP 13 dan AP 15.1