Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Gula Di Pg. Pesantren Baru

Keberadaan industri gula di Indonesia memegang peranan penting bagi masyarakat Indonesia dan sektor lainnya, karena gula merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang menjadi bahan penting dalam industri makanan dan minuman. Industri gula tidak bisa dipisahkan dari sektor perkebunan tebu karena bahan baku indutri gula adalah tebu, meskipun belakangan ini dikembangkan pula industri gula dengan bahan baku gula mentah (raw sugar). Pulau Jawa khususnya Provinsi Jawa Timur adalah provinsi penyumbang area tebu terbesar di Indonesia dengan kontribusi produksi gula nasional tahun 2006 mencapai 2,31 juta ton atau sekitar 47%. Di Jawa Timur khususnya wilayah kerja PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) terdapat sebelas pabrik gula. Diantara pabrik gula tersebut PG. Pesantren Baru memiliki potensi besar dalam menunjang peningkatan produktivitas gula nasional, dapat dilihat dari tingkat rendemen yang relatif lebih tinggi. Kelancaran proses produksi tersebut sangat dipengaruhi oleh ketersediaan bahan baku utamanya yaitu tanaman tebu. Oleh karena itu bahan baku harus tersedia saat proses produksi sesuai dengan kapasitas giling pabrik gula dan kriteria bahan baku yang baik yaitu tebu yang manis, bersih, segar (MBS). Persediaan bahan baku tebu yang kurang optimal menyebabkan terhambatnya proses produksi gula. Dan produksi gula yang kurang optimal menyebabkan pemenuhan kebutuhan gula nasional belum dapat tercukupi, sehingga impor gula masih terus dilakukan. Permasalahan penelitian ini yaitu : Faktor-faktor apa yang berpengaruh terhadap persediaan bahan baku tebu di PG. Pesantren Baru dan faktor-faktor apa yang berpengaruh terhadap produksi gula di PG. Pesantren Baru. Dengan tujuan penelitian untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi persediaan bahan baku tebu di PG. Pesantren Baru dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi gula di PG. Pesantren Baru. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif dan kualitatif. Untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi persediaan tebu digunakan metode kualitatif sedangkan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi gula digunakan metode kuantitatif dengan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian antara lain: 1. Faktor yang berpengaruh terhadap persediaan bahan baku (tebu) di PG. Pesantren Baru dalam masa giling 2010-2011 (12 periode) yaitu : a Nilai RKAP sebesar 9.285.044 kwintal tebu sedangkan nilai realisasi sebesar 9.021.130 kwintal tebu, jadi PG. Pesantren Baru belum bisa mencapai target produksi dengan tepat. b Kapasitas giling di PG. Pesantren Baru rata-rata normal dan cenderung naik, sehingga didapatkan kapasitas giling rata-rata sebesar 56.000 ton cane per day/TCD. c Varietas tebu yang digunakan di PG. Pesantren Baru adalah masak awal sebanyak 40%, masak tengah sebnyak 40%, dan masak akhir sebanyak 20%. Jumlah pasokan tebu di PG. d Pesantren Baru berasal dari Tebu Sendiri (TS) sebanyak 932.326 kwintal tebu, Tebu Rakyat (TR) 8.069.533 kwintal tebu, Tebu Mandiri Luar Wilayah (TRMLL) 284.221 kwintal tebu. e Tahapan sistem tebang dan angkut yang ada di PG. Pesantren Baru adalah taksasi desember, taksasi maret, persiapan giling, analisa pendahuluan, penjadwalan. f Sistem pembayaran tebu yang dilakukan di PG. Pesantren Baru adalah sistem bagi hasil dengan ketentuan sebagai berikut, apabila rendemen kurang dari sama dengan 6 maka hasil yang didapatkan petani 66% dan PG 34%, rendemen antara 6-8 maka hasil yang didapatkan Petani 70% dan PG 30%, rendemen lebih dari sama dengan 8 maka hasil yang didapatkan Petani 75% dan PG 25%, jadi semakin tinggi rendemen pendapatan petani semakin tinggi. 2. Faktor yang paling berpengaruh terhadap produksi gula di PG. Pesantren Baru dalam masa giling 2010-2011 (12 periode) adalah jumlah tebu dan rendemen. Sedangkan faktor teknologi dan tenaga kerja berpengaruh negatif tidak nyata