Analisis Usahatani Dan Strategi Bisnis Bunga Krisan (Chrysanthemum Indicum) Studi Kasus Dusun Beru Desa Bumiaji Kecamatan Bumiaji Kota Batu

Semakin majungnya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka semakin tinggi pula tingkat kepuasan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, terutama dalam kepuasan selera setiap individu karena dipengaruhi pola pikir yang tinggi. Begitu halnya dengan kebutuhan akan kesejukan dan kenyamanan dalam lingkungan tempat tinggal dimana masyarakat mulai ahli memilih bunga untuk memberikan kesan nyaman di tempat tersebut, dari data BPS Indonesia 2011 konsumsi bunga hias di Indonesia semakin lama semakin meningkat khususnya di daerah Jawa Timur. Permintaan yang tinggi membuat peningkatkan persaingan antar produsen ataupun pedagang tanaman hias, untuk menghadapi persaingan tersebut agar tetap survive dapat melakukan reorientasi sistem usahatani yang berdayasaing, berkelanjutan, berkerakyatan dalam penyediaan sarana produksi sampai penanganan pasca panen, dan pemasaranya. Salah satunya yang terjadi pada petani bunga Krisan di Batu. Sekitar 1 milyar lebih bunga Krisan telah diproduksi di kota Batu dalam satu tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui biaya-biaya yang dikeluarkan serta pendapatan yang diperoleh oleh petani bunga Krisan. Agar dalam jangka panjang bunga Krisan yang telah dibudidayakan ini tetap ada dan mengurangi angka impor dari luar negeri. Tidak hanya itu penelitian ini juga merumuskan strategi bisnis dalam usahatani bunga Krisan yang nantinya dapat berdayasaing tinggi dalam ritel pasar modern di Indonesia maupun luar negeri. Metode analisis usahatani bunga Krisan menggunakan fungsi perhitungan biaya, pendapatan serta efisiensi usahatani bunga Krisan dengan penggalian data selama kegiatan usahatani satu periode (April-Juni 2012) serta memperhatikan segala perlakukan yang dilakukan dan kebutuhan yang dikeluarkan selama kegiatan usahatani bunga Krisan. Untuk analisis strategi SWOT (Strenghts, Weaknees, Opportunities dan Threats) menggunakan faktor Intern dan Ekstern dari perusahaan bunga Krisan, dimana faktor-faktor tersebut dianalisis dari segi kelemahan dan kekuatan serta peluang dan ancaman. Selain itu Grand Strategy juga digunakan untuk mengetahui keadaan posisi perusahaan dalam pengaplikasian strategi. Hasil penelitian antara lain : Biaya yang telah dikeluarkan dalam kegiatan usahatani bunga Krisan lebih rendah dibandingkan penerimaan petani. Hal ini disebabkan karena petani telah mengurangi penggunaan bahan-bahan kimia yang dapat meningkatkan biaya keluar serta merusak lingkungan dalam jangka panjang. Penerimaan yang didapat Rp. 14.006.500 sedangkan total biaya usahatani bunga Krisan Rp. 8.801.785. Biaya yang rendah dibandingkan penerimaan, menghasilkan keuntungan bagi petani bunga Krisan sebesar Rp. 5.204.715 dalam satu kali musim. Dengan menekan biaya keluar dan menghasilkan kualitas bunga yang baik, keuntungan akan didapat oleh petani bunga Krisan. Usahatani bunga Krisan yang telah dilakukan ternyata layak diusahakan, didapat dari hasil perhitungan efisiensi usaha yang menunjukkan angka 1.6 yang berarti > 1, dimana usaha tersebut jika diusahakan akan mendapatkan keuntungan. Jika penerimaan lebih besar dibandingkan total biaya yang dikeluarkan akan menempatkan suatu usaha tersebut layak untuk diusahakan. Karena pendapatan yang didapat akan menguntungkan serta hasil dari efisiensi usaha akan meguntungkan pula. Untuk strategi dengan menggunakan metode SWOT dan Grand strategy menunjukkan bahwa jika usahatani bunga Krisan menggunakan strategi yang telah dirumuskan pada metode SWOT telah menunjukkan posisi strategi yang agresif. Dimana posis agresif (kuadarn 1) adalah posisi strategi yang menggunakan kekuatan internnya untuk memanfaatkan peluang ekstern