Studi Pelaksanaan Kemitraan Pola Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan (Pkbl) (Studi Di Pg. Poerwodadie, Desa Pelem, Kecamatan Karangrejo, Kabupaten Magetan)

Pada hakekatnya adanya pola kemitraan merupakan suatu penghubung dalam menjalin kerjasama yang menguntungkan dari kedua pihak baik dari perusahaan maupun dari petani sendiri, adanya kewajiban yang harus dipenuhi dari kedua belah pihak mengharuskan program kemitraan berjalan sesuai dengan tujuan awal yang tidak hanya berorientasi pada keuntungan semata akan tetapi lebih pada aspek benefit yang menciptakan hubungan harmonis, selaras dan seimbang. PG. Poerwodadie merupakan perusahaan penghasil gula dibawah BUMN PTPN XI yang wajib melakukan kegiatan sosial sesuai dengan SK Menteri BUMN No 236/MBU/2003 Tanggal 17 Juni 2003 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan, kegiatan kemitraan yang berjalan meliputi bantuan kredit biaya garap tebu kepada petani PKBL, bantuan sosial yang meliputi bidang kesehatan, pendidikan, kemanusiaan dan bantuan sarana prasarana serta bantuan terhadap usaha mikro kecil dan menengah UKM mitra binaan. Usahatani petani PKBL dengan besaran paket kredit Rp 12.000.000/Ha dengan besaran bunga 7 % yang menggunakan sistem bagi hasil rata-rata luas lahan 25 Ha didapatkan penerimaan Rp.61.164.547,53 (unsur gula) dan Rp.2.893.708,33 (unsur tetes), total penerimaan sebesar Rp.64.058.255,87/Ha, total biaya sebesar Rp.51.232.512,00 dan pendapatan usahatani PKBL sebesar Rp. 12.825.744,00/Ha, R/C Ratio 1,25 dimana setiap tambahan modal Rp 100 maka akan didapatkan tambahan penerimaan sebesar Rp 125, pelaksanaan kebijakan dalam lingkup kemitraan selanjutnya pada sektor UKM dengan menggunakan model klaster dimana tahapan pembentukan diawali dengan adanya pengelompokan spatial, interaksi antar perusahaan, kombinasi sumberdaya/kompetensi, institusi bersama, sehingga terbentuk spesialisasi model klaster yang membentuk daya saing dan mengahasilkan identitas produk dari setiap mitra binaan UKM