Ketahanan Lima Varietas Tanaman Melon (Cucumis melo L.) Terhadap Infeksi Tobacco Mosaic Virus (TMV).

Di Indonesia ditanam bermacam-macam tanaman anggota famili labu- labuan (Cucurbitaceae) yang dikonsumsi sebagai sayuran dan buah-buahan. Kendala utama dalam budidaya melon adalah adanya serangan organisme penyebab penyakit, salah satunya disebabkan oleh virus. Di Indonesia virus yang menyerang melon adalah CMV dan WMV, dan secara visual kedua macam penyakit virus tersebut sangat sulit dibedakan. Pengembangan berbagai jenis atau varietas melon hibrida maupun non hibrida, dapat mendukung penganekaragaman produk melon, namun masing – masing varietas melon yang ada belum diketahui ketahanannya terhadap virus. Penelitian ini bertujuan untuk: (a) mengetahui ketahanan lima varietas tanaman melon terhadap infeksi TMV, dan (b) untuk mengetahui pengaruh infeksi TMV terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman melon. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Timur, jalan raya Karangploso Malang, mulai bulan Januari sampai dengan April 2011. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Sebagai perlakuan adalah lima varietas melon, yaitu Sky Rocket (V1), Japonika (V2), Lucky 20 (V3), Glamour (V4), Golden Kinanti (V5). Masing-masing perlakuan diulang lima kali. Data yang dikumpulkan adalah Masa inkubasi, intensitas serangan, tinggi tanaman, jumlah bunga, jumlah buah dan bobot buah. Data dianalisis menggunakan analisis ragam pada taraf kesalahan 5%. Apabila ada pengaruh dari perlakuan, analisis dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Jujur (uji BNJ) pada taraf 5%. Gejala serangan TMV pada varietas Sky rocket, Japonika, Lucky 20. Golden Kinanti dan Glamour adalah mosaik, klorosis dan malformasi (daun menggulung keatas). Masa inkubasi virus TMV pada tanaman melon varietas Lucky 20 adalah 20,60 hari, nyata lebih lama dibandingkan dengan masa inkubasi virus TMV pada varietas Sky Rocket 14,20 hari, varietas Japonika 15,20 hari, varietas Golden Kinanti 14,80 hari, dan varietas Glamour 15,40 hari. Intensitas serangan virus TMV yang terjadi pada varietas Japonika (3,59 %), varietas Sky Rocket (3,51%), varietas Glamour (3,35%) dan varietas Golden Kinanti (3,27%) berbeda nyata dengan varietas Lucky 20 (1,15 %). Tinggi tanaman varietas Lucky 20 nyata lebih tinggi (45,77 cm) dan Golden Kinanti tinggi tanamannya lebih rendah (26,65 cm). Perbedaan tinggi tanaman melon diduga disebabkan oleh adanya infeksi TMV. Jumlah bunga tanaman melon pada varietas Lucky 20 (6,34) nyata lebih tinggi dari pada jumlah bunga varietas Sky Rocket (5,60), varietas Japonika (3,86), varietas Golden Kinanti (3,31) dan varietas Glamour (2,98). TMV dapat menurunkan produksi tanaman (jumlah buah dan bobot buah). Varietas Lucky 20 rata-rata menghasilkan buah 5,10 buah, nyata lebih tinggi dari pada varietas Sky Rocket 3,45 buah, varietas Japonika 3,67 buah, varietas Golden Kinanti (2,94 buah) dan varietas Glamour 2,99 buah. Infeksi TMV juga mempengaruhi bobot buah, terlihat pada varietas Lucky 20 (5,16 gram), sedang rerata terendah terdapat pada varietas Golden Kinanti (2,18 gram). Berdasarkan berbagai variabel pengamatan pada lima varietas tanaman melon yang diuji menunjukkan bahwa varietas Lucky 20 lebih tahan dibandingkan varietas Sky Rocket, Japonika, Golden Kinanti, dan Glamour. Infeksi TMV menurunkan pertumbuhan dan produksi tanaman melon. Varietas Golden Kinanti dan Glamour berproduksi lebih rendah dibandingkan varietas Sky Rocket, Japonika, dan Lucky 20