Strategi Pengembangan Agroindustri Keripik Kentang pada Skala Usaha Kecil dan Menengah : studi kasus pada Agroindustri Keripik Kentang Triaji dan UD. Agronas, Kota Batu

Pertanian memiliki peran yang penting dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi dan devisa negara. Oleh karena itu, sektor pertanian perlu dikembangkan secara berkelanjutan melalui agroindustri. Agroindustri memiliki peranan strategis untuk dikembangkan lebih lanjut karena memiliki pengaruh seperti peningkatan pendapatan, dan penyediaan lapangan pekerjaan bagi penduduk perdesaan, atau mempercepat pemerataan pertumbuhan ekonomi karena dapat menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang besar. Dewasa ini, semakin banyak agroindustri yang berkembang dengan jenis olahan dalam skala usaha yang beragam. Salah satu agroindustri jenis produk olahan unggulan yang ada di Kota Batu adalah agroindustri keripik kentang. Pengolahan kentang menjadi keripik dapat memberikan nilai ekonomi yang lebih tinggi, karena kentang memiliki karakteristik komoditas yang mudah busuk dan rusak. Untuk itu diperlukan suatu alternatif untuk mengolahnya menjadi produk olahan guna memperpanjang umur simpan kentang. Agroindustri keripik kentang dapat dijumpai di pasar dengan berbagai pilihan merek, baik yang dihasilkan oleh agroindustri skala usaha kecil maupun menengah. Salah satu agroindustri keripik kentang skala usaha kecil di Kota Batu adalah agroindustri keripik kentang “TRIAJI” yang berlokasi di Desa Bumiaji, sedangkan untuk skala usaha menengah adalah “UD. AGRONAS” yang berlokasi di Desa Sidomulyo. Kedua agroindustri tersebut dalam mengembangkan usahanya tak lepas dari berbagai kendala, antara lain terbatasnya modal, rendahnya sumber daya manusia yang dimiliki, serta peralatan produksi yang masih sederhana. Adanya kendala tersebut maka diperlukan suatu penelitian mengenai perumusan strategi yang tepat guna perkembangan usaha keripik kentang skala usaha kecil dan menengah di masa mendatang. Hal ini dapat dilakukan dengan menganalisis usahanya melalui pengkajian aspek internal yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan yang ada pada agroindustri keripik kentang skala usaha kecil dan menengah, serta aspek eksternal yang meliputi peluang dan ancaman yang dihadapi oleh agroindustri keripik kentang. Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui agroindustri keripik kentang pada skala usaha kecil dan menengah yang ada di Desa Bumiaji dan Desa Sidomulyo, Kota Batu dapat meningkatkan nilai tambah kentang; (2) Untuk mengetahui dan menganalisis kondisi lingkungan internal dan eksternal dari agroindustri keripik kentang skala usaha kecil dan menengah; (3) Untuk menganalisis strategi yang tepat sehubungan dengan adanya faktor kekuatan, kelemahan, ancaman, dan peluang yang ada pada agroindustri skala usaha kecil dan menengah. Hipotesis yang diajukan antara lain: (1) Diduga agroindustri keripik kentang skala usaha menengah memberikan nilai tambah yang lebih menguntungkan daripada agroindustri keripik kentang skala usaha kecil; (2) Diduga bahwa kondisi lingkungan internal dan lingkungan eksternal dapat mempengaruhi pengembangan agroindustri keripik kentang skala usaha kecil dan menengah; (3) Diduga bahwa strategi pengembangan agroindustri yang digunakan oleh agroindustri keripik kentang skala usaha kecil dan menengah adalah strategi SO (Strength-Opportunity). Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) pada agroindustri keripik kentang skala usaha kecil (TRIAJI) yang terletak di Desa Bumiaji, Kota Batu dan skala usaha menengah (UD. AGRONAS) yang terletak di Desa Sidomulyo, Kota Batu. Penentuan responden dilakukan pada produsen maupun tenaga kerja dari agroindustri keripik kentang skala usaha kecil dan menengah. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari analisis nilai tambah, analisis lingkungan internal dan eksternal, analisis matrik CPM, analisis matrik Grand Strategy, serta analisis matrik SWOT. Hasil perhitungan pada penelitian ini menunjukkan bahwa nilai tambah yang diberikan dari pengolahan komoditas kentang setelah diolah menjadi produk keripik pada agroindustri keripik kentang skala usaha kecil adalah sebesar Rp 8.462,5,-/kg produk atau sekitar 54,247 % dan pada agroindustri keripik kentang skala usaha menengah sebesar Rp 11.936,612,-/kg produk atau sekitar 66,315 %. Selain itu besarnya keuntungan rata-rata yang diberikan dari agroindustri keripik kentang skala usaha kecil adalah Rp 8.382,5,-/kg produksi atau sebesar 99,055 %, sedangkan pada agroindustri keripik kentang skala usaha menengah besarnya keuntungan rata-rata yang diperoleh adalah Rp 11.892,862,-/kg produksi atau sebesar 99,633 %. Dengan demikian menunjukkan bahwa agroindustri keripik kentang skala usaha kecil dan menengah layak untuk diusahakan. Berdasarkan analisis faktor penentu keberhasilan agroindustri dengan menggunakan matriks CPM maka dapat diketahui bahwa posisi persaingan agroindustri keripik kentang skala usaha menengah memiliki skor lebih unggul daripada agroindustri keripik kentang skala usaha kecil, dengan total skor masingmasing sebesar 292,1 dan 254. Analisis selanjutnya yaitu dengan menggunakan matrik Grand Strategy dapat diketahui bahwa agroindustri keripik kentang skala usaha kecil dan menengah terletak pada kuadran I yaitu aggressive. Analisis terakhir yakni dengan menggunakan matrik SWOT dapat diketahui bahwa strategi yang dapat digunakan oleh agroindustri keripik kentang skala usaha kecil dan menengah adalah strategi SO yakni memaksimalkan kekuatan untuk memanfaatkan peluang yang ada