Peran pondok pesantren dalam pengembangan agribisnis berbasis usahatani ketela pohon di Kabupaten Jombang : Studi Kasus Pondok Pesantren Urwatul Wutsqo

Selama ini kita mengenal tanaman ketela pohon sebagai tanaman yang di nomor duakan di negara ini. Hal ini terjadi, sebab petani menanam ketela pohon secara apa adanya, dalam artian begitu ditanam langsung ditinggalkan begitu saja. Dengan berkembangnya waktu dan teknologi bidang pertanian maka kebutuhan akan ketela pohon/singkong ini akan semakin meningkat. Kebutuhan tersebut dikarenakan ketela pohon yang bisa digunakan untuk beberapa industri sebagai bahan baku seperti yang tersebut diatas diantaranya industri farmasi, bahan bangunan, kertas bahkan sampai biofuel. Salah satu lembaga yang berpotensi untuk mengembangkan usaha agribisnis tanaman pangan adalah lembaga yang berbasis keagamaan. Hal ini dikarenakan lembaga-lembaga tersebut mempunyai jumlah yang besar dan tersebar di seluruh wilayah sehingga lembaga-lembaga tersebut memiliki posisi yang strategis di masyarakat.. Jombang khususnya dinas pertanian berusaha memanfaatkan potensi lembaga mandiri yang mengakar di masyarakat, lembaga tersebut adalah pondok pesantren.karena untuk diketahui saja jumlah pesantren di Kabupaten Jombang mencapai Jumlah 150 pondok baik besar/kecil ataupun putra/putri, dan kesemua itu tersebar diseluruh kabupaten Jombang Dari latar belakang diatas maka dapat diperoleh rumusan masalah sebagai berikut:1) Bagaimana peran Pondok pesantren dalam pengembangan Agribisnis Berbasis Ketela Pohon? 2) Bagaimana peran Pihak intern pesantren dalam pengembangan agribisnis pesantren3) Bagaimana peran Pihak ekstern pesantren dalam pengembangan agribisnis ketela pohon yang ada dalam pesantren? 4) Mengetahui perubahan perilaku yang dialami santri setelah mereka mendapatkan pengetahuan tentang agribisnis ini? Dari rumusan masalah diatas diperoleh tujuan dalam penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini adalah : 1) Mendeskripsikan Peran pondok pesantren dalam pengembangan Agribisnis Berbasis Ketela Pohon, 2) Mendeskripsikan peran pihak intern pesantren dalam pengembangan agribisnis pesantren, pihak intern 3) Mendeskripsikan keterlibatan pihak ekstern pesantren dalam pengembangan agribisnis ketela pohon yang ada dalam pesantren 4) Menganalisis perubahan perilaku yang dialami santri setelah mereka mendapatkan pengetahuan tentang agribisnis ini. Metode penentuan daerah penelitian ditentukan secara sengaja (purposive), di Pondok Pesantren Urwatul Wutsqo Desa Bulurejo, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang. Pengambilan sumber data penelitian ini menggunakan teknik “purposive sampling” dengan jumlah key informan sebanyak 5. Tipe penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif dengan menggunakan metode sensus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan: wawancara mendalam (indept interview), observasi dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi. Karena terkait langsung dengan gejala-gejala yang muncul di sekitar lingkungan manusia terorganisir dalam satuan lembaga. Dalam menganalisa data digunakan analisa data secara deskiptif kualitatif dimana peneliti mencoba untuk mendeskripsikan secara lengkap tentang keadaan dilapang sepeti apa. Adapun hasil dari penelitian adalah sebagai berikut: 1. Pondok pesantren mempunyai peran dalam berbagai bidang di kehidupan seharihari masyarakat Desa Bulurejo, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang peran pondok pesantren Al-Urwatul Wutsqo antara lain, sebagai lembaga da’wah , sebagai lembaga pendidikan dengan mengadakan pendidikan formal atau non formal, peran dalam bidang sosial budaya serta dalam bidang ekonomi. Dari beberapa bidang diatas yang daam pelaksanaannya mengandung kegiatan agribisnis ketelapohon adalah peda bidang pendidikan dan ekonomi, pada bidang pendidikan diadakan pendidikan pembekalan ketrampilan santri dala beragribisnis khususnya bagi santri yang aka lulus sedangkan pada bidang ekonomi diadakan pelatihan berwira usaha ketela pohon. 2. Peran pesantren sebagai agen pembaharu kegiatan agribisnis berbasis usaha tani ketela pohon ini kurang karena tidak semua peran dijalankan oleh pesantren degan baik. 3. Pihak internal yang berperan dalam pengembangan agribisnis pondok pesantren yaitu Kyai dan Ustadz, adapun peran Kyai dan Ustadz antara lain, Peran Kyai antara lain Dalam pengembangan agribisnis pesantren Kyai berperan dalam pemenuhan kebutuhan dalam Peran lain dari seorang Kyai adalah Kyai sebagai penanggung jawab dalam kegiatan agribisnis ini, selain kedua hal tersebut Kyai juga terlibat dalam kegiatan agibisnis yang dilakukan, Peran Ustadz antara lain: Ustadz dalam kegiatan agribisnis ketela pohon yang dilakukan oleh pondok pesantren mempuyai peranan yang penting, beberapa peran yang dijalankan oleh Ustadz antara lain sebagai penyedia modal, penyedia saprodi, serta terlibat dalam kegiatan yang dilakukan santri mulai dari budidaya sampai kegiatan pengolahan. Peranan yang dijalakan oleh ustadz ini dapat dikategorikan tinggi karena Ustadz selalu terlibat secara langsusng dalam kegiatan tersebut. 4. Pihak eksternal yang berperan dalam pengembangan agrbisnis pesantren antara lain lembaga swasta, lembaga pendidikan, lembaga pemerintahan. Peran lembaga swasta menyediakan kebutuhan pupuk bagi pondok pesantren. Peran lembaga pendidikan BLK menyelenggarakan kegiatan pelatihan, sedangkan pondok pesantren lain perannya adalah saling bertukar llmu tentang agrbisnis yang dilakukan tak jarang pula antar pondok saling bertukar varietas tanaman yang mereka kembangkan. Peran lembaga pemerintahanPertama adalah dalam masalah pendanaan, bantuan dana. Yang kedua adalah pemerintah sebagai fasilitator, pemerintah memberikan bantuan berupa alat-alat pertanian dan juga alat-alat untuk pengolahan ketela pohon