Analisis Pola Konsumsi dan Atribut terhadap Keputusan Pembelian Buah Segar : Studi Pada Warga Perumahan Permata Jingga Malang

Saat ini kesehatan masyarakat di sekitar lingkungan kita berada dalam kondisi yang cukup memprihatinkan atau relatif rendah. Hal ini terutama disebabkan oleh kondisi lingkungan yang kurang terawat seperti adanya penebangan hutan, banyaknya polusi, dan juga penyebab dari diri sendiri seperti seringnya makan makanan siap saji (fast food) serta kurangnya olahraga yang menimbulkan berbagai macam penyakit. Pemenuhan gizi yang seimbang pada tingkat keluarga / rumah tangga diperlukan pemilihan jenis bahan pangan dalam susunan menu makanan. Dari kelima komponen dalam empat sehat lima sempurna, ketersediaan buah-buahan merupakan suatu hal yang sangat penting mengingat buah-buahan mengandung banyak vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh manusia dan juga sebagai sumber serat yang membantu proses pencernaan makanan sehingga dengan meningkatkan konsumsi serat dapat mengurangi resiko terkena berbagai macam penyakit. Selain itu, peningkatan kesehatan dengan memperbanyak makan buah sekiranya cocok untuk diterapkan mengingat sebagai Negara tropis, Indonesia sangat kaya akan buah. Tujuan penelitian ini adalah : (1) Menganalisis pola konsumsi buah pada rumah tangga yang tinggal di Perumahan Permata Jingga Malang dengan tingkat ekonomi yang berbeda. (2) Menganalisis atribut yang dipertimbangkan oleh konsumen rumah tangga yang tinggal di Perumahan Permata Jingga Malang dalam keputusan membeli buah. Agar permasalahan tidak menyebar, maka penelitian ini dibatasi (1) Obyek penelitian untuk tujuan pertama adalah semua buah segar yang bukan jenis buah musiman. Selanjutnya untuk tujuan kedua dibatasi pada 2 jenis buah yang paling banyak variannya di Istana Buah yang kemudian disesuaikan dengan strata responden dengan pertimbangan Istana Buah merupakan swalayan buah yang terdekat dengan Perumahan Permata Jingga Malang. (2) Atribut produk yang digunakan berdasarkan pada hasil Cochran Q Test, yaitu atibut yang dipertimbangkan. (3) Subyek Penelitian adalah konsumen buah segar pada warga perumahan Permata Jingga, Kelurahan Tunggulwulung, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Metode penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) di Perumahan Permata Jingga Malang. Metode penentuan responden adalah stratified random sampling dengan metode penentuan banyak sampel yang diambil didasarkan pada tipe rumah, yaitu responden strata 1 adalah responden yang memiliki rumah dengan tipe lebih besar dari 90m2 dan strata 2 adalah responden yang memiliki rumah lebih kecil dari 90m2. Dengan menggunakan pendekatan proporsional dengan komposisi 15%, diperoleh jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 46 responden, yaitu strata 1 sebanyak 25 responden dan 21 responden untuk strata 2. Analisis data secara deskriptif berisi deskripsi karakteristik responden, bagaimana perilaku konsumen serta proses pengambilan keputusan konsumem, pola konsumsi terhadap buah segar, dan mengetahui atribut apa saja yang berpengaruh dengan menggunakan metode tabulasi sederhana. Metode secara kuantitatif menggunakan analisis uji Cochran untuk memperoleh atribut yang dipertimbangkan. Hasil survei pada swalayan buah Istana Buah diperoleh bahwa 2 jenis buah yang paling banyak variannya adalah apel dan jeruk dimana apel merupakan buah yang paling sering dikonsumsi oleh responden strata 1, dan jeruk merupakan buah yang paling sering dikonsumsi oleh responden strata 2. Sehingga untuk tujuan 2 digunakan apel dan jeruk sesuai strata masing-masing. Berdasarkan penelitian terdapat perbedaan pola konsumsi buah pada responden strata 1 dan strata 2. Perbedaan tersebut terdapat pada kriteria jenis buah yang paling sering dikonsumsi, kebutuhan akan buah, dan besar konsumsi buah terhadap total konsumsi pangan. Pada responden strata 1, buah yang paling sering dikonsumsi adalah buah apel. Sedangkan pada responden strata 2, jeruk merupakan buah yang paling sering dikonsumsi. Untuk tingkat kebutuhan akan buah, responden strata 1 menggolongkan buah sebagai kebutuhan primer yang dipenuhi secara bersamaan dengan kebutuhan pokok, sedangkan pada strata 2, buah digolongkan pada kebutuhan sekunder yang dipenuhi setelah kebutuhan pokok terpenuhi. Untuk besar konsumsi buah terhadap total konsumsi pangan, strata 1 mengkonsumsi buah lebih banyak daripada strata 2 yaitu sebesar 20% dari total konsumsi pangan, sedangkan responden strata 2 mengkonsumsi buah sebesar 15,53% dari total konsumsi pangan. Terdapat selisih ,47% untuk besar konsumsi buah terhadap total konsumsi pangan pada responden strata 1 dan strata 2. Sedangkan untuk 2 kriteria yang lain, yaitu lokasi pembelian buah dan alasan mengkonsumsi buah baik pada strata 1 maupun strata 2 terdapat persamaan, yaitu masing-masing strata memilih Istana Buah Belimbing sebagai lokasi pembelian buah dan mengkonsumsi buah dengan alasan kandungan nutrisi pada buah yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Untuk mendapatkan atribut yang dipertimbangkan, maka digunakan uji Cochran. Dari 15 atribut, terdapat 13 atribut yang lolos uji Cochran untuk apel, dan 14 atribut untuk jeruk. Setelah itu dilakukan uji validitas dan reliabilitas untuk mendapatkan daftar pertanyaan yang mewakili. Hasil uji validitas diperoleh baik apel maupun jeruk seluruh daftar pertanyaan valid. Untuk reliabilitas, baik apel maupun jeruk diperoleh hasil yang reliabel. Berdasarkan hasil analisis deskriptif, untuk apel diperoleh 9 atribut yaitu atribut rasa, warna, kesegaran, kebersihan kulit, kekencangan kulit, kemulusan kulit, kandungan air, kandungan vitamin, dan masa simpan yang mempengaruhi 100% responden dalam membeli apel. sedangkan untuk jeruk, diperoleh 14 atribut pada jeruk, terdapat 9 atribut yaitu atribut rasa, warna, kesegaran, tekstur, kebersihan kulit, kekencangan kulit, kemulusan kulit, kandungan air, dan masa simpan yang mempengaruhi 100% responden dalam membeli jeruk