Efektivitas Penggunaan Mikoriza (Glomus sp.) untuk Pengendalian Nematoda Sista Kuning Globodera rostochiensis (Woll.) Pada Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.)

Kentang termasuk kelompok lima besar makanan pokok dunia selain gandum, jagung, beras dan terigu. Umbi kentang merupakan sumber karbohidrat dan vitamin. Di Indonesia kemampuan produksi kentang hanya dapat memenuhi 10% konsumsi kentang nasional yaitu 8,9 juta ton per tahun. Rendahnya produktivitas kentang di Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor antara lain cara budidaya, iklim, hama dan penyakit, umur panen, kerusakan selama panen dan perlakuan pasca panen. Globodera rostochiensis merupakan nematode patogen pada tanaman kentang. Kerugian ekonomi yang disebabkan oleh G. rostochiensis sangat besar, serangan G. rostochiensis yang tidak terkontrol pada tanaman kentang dapat menyebabkan kerugian 50-80%. Mikoriza adalah agens hayati yang bersimbiosis secara mutualisme dengan akar tanaman, tanaman mendapatkan dukungan berupa serapan unsur hara sedangkan mikoriza mendapatkan habitat dan nutrisi dari tanaman. Simbiosis yang terjadi antara akar tanaman dengan mikoriza menyebabkan akar terhindar dari serangan patogen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas mikoriza untuk pengendalian G. rostochiensis pada tanaman kentang. Hipotesis penelitian ini adalah mikoriza efektif untuk mengurangi tingkat serangan G. rostochiensis pada tanaman kentang. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan informasi tentang tingkat keefektifan mikoriza sebagai dasar guna merumuskan teknologi yang tepat untuk pengendalian G . rostochiensis pada tanaman kentang. Penelitian dilaksanakan di laboratorium jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Malang dan screen house di Desa Sumberbrantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu dan. Pelaksanaan penelitian dimulai pada bulan Pebruari 2009 sampai Agustus 2009. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan. Perlakuan pertama adalah pemberian 0 spora Glomus sp. (kontrol), perlakuan kedua pemberian 40 spora Glomus sp., perlakuan ketiga pemberian 80 spora Glomus sp. dan perlakuan keempat pemberian 120 spora Glomus sp., masingmasing perlakuan diulang sebanyak 5 kali. Pengamatan dilakukan terhadap populasi sista G. rostochiensis pada 100 gram tanah, persentase akar yang terinfeksi Glomus sp., tinggi tanaman kentang dan bobot umbi kentang. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji F taraf 5%, dan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) dengan taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian 40 spora Glomus sp. pada tanaman kentang dapat menurunkan populasi sista G. rostochiensis. Rerata sista pada 100 gram tanah disekitar tanaman kentang dapat dijumpai 30 sista pada perlakuan 0 spora Glomus sp., pada perlakuan 40 spora Glomus sp. adalah 16 sista, pada perlakuan 80 spora Glomus sp. adalah 12 sista dan pada perlakuan 120 spora Glomus sp. adalah 12 sista. Perbedaan jumlah aplikasi spora Glomus sp. berpengaruh nyata terhadap jumlah spora Glomus sp. yang bersimbiosis pada akar tanaman kentang. Persentase akar yang bersimbiosis dengan Glomus sp. tertinggi terdapat pada aplikasi 120 spora Glomus sp. yaitu sebesar 43%. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa aplikasi Glomus sp. pada tanaman kentang dapat meningkatkan partumbuhan dan produktivitas tanaman kentang, rerata tinggi tanaman kentang tertinggi terdapat pada perlakuan 120 spora Glomus sp. Sedangkan produktivitas tanaman kentang tertinggi terdapat pada perlakuan 120 spora Glomus sp. dengan rerata bobot umbi kentang 238,2 gram