Analisis Kompetensi Kerja Penyuluh Dalam Mengubah Perilaku Petani Tembakau Kasturi Di Kabupaten Jember.

Tembakau Merupakan salah satu tanaman perkebunan yang banyak diusahakan di Indonesia, mengingat tembakau merupakan bahan utama pembuatan rokok. Dimana rokok merupakan suatu produk olahan tembakau yang banyak digemari oleh masyarakat baik di Indonesia bahkan di Dunia. Tembakau digunakan dalam industri rokok yang berada diseluruh dunia mulai dari Afrika sampai dengan Australia dengan berbagai macam cara untuk menghisapnya. Penelitian Analisis Kompetensi Kerja Penyuluh Dalam Mengubah Perilaku Petani Tembakau Kasturi Di Kabupaten Jember perlu dilakukan mengingat tembakau sebagia ikon kota Jember, tetapi tiap tahunnya mengalami penurunan baik kualitas maupun produksinya serta belum adanya pengelolaan yang baik dalam hal waktu penanaman, jumlah yang harus diproduksi, jenis tembakau yang diinginkan pasar dan pasar tujuan. Sehingga dalam implementasinya penyuluhan dan transfer informasi masih perlu ditingkatkan. Selain sebab diatas penelitian ini juga bertujuan selain untuk mengetahui proses komunikasi pertanian yang dilakukan juga untuk mengetahui sikap petani baik terhadap penyuluh itu sendiri dan materi yang disampaikan sehingga bisa dijadikan sebagai indikator dalam penilaian kompetensi kerja penyuluh itu sendiri. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1)Kompetensi kerja penyuluh dirasa masih kurang optimal dikarenakan kurangnya tenaga penyuluh pertanian yang ada, masih belum jelas pembagian tugas atau antara penyuluh. pertanian khusus tanaman tembakau dengan penyuluh untuk komoditi lainnya 2)Perilaku petani terhadap penyuluh sudah bagus tetapi masih perlua danya perbaikan mengenai pembinaan yang bersifat mengarah pada keterampilan karena petani masih banyak yang kurang memahamai dan menguasai apa yang disampaikan penyuluh terutama tentang hal teknologi baru yang perlu lebih ditingkatkan pembinannya. 3)Terdapat hubungan yang signifikan dan harus dilihat lebih jauh tingkat hubungan antara kinerja penyuluh pertanian dengan perilaku petani tembakau kasturi itu sendiri, dimana hubungan ini dapat dijadikan sebagai indikator untuk mengevaluasi kinerja penyuluh terhadap kegiatan penyuluhan itu sendiri. Tujuan Penelitian ini adalah 1) Mendeskripsikan tugas penyuluh sesuai dengan kompetensinya. 2) Mendeskripsikan Kegiatan Penyuluhan terhadap petani tembakau kasturi 3) Menganalisa perilaku petani terhadap kegiatan penyuluhan pertanian 4) Menganalisa hubungan antara kompetensi kerja penyuluh pertanian dengan perilaku petani tembakau kasturi. Adapun Kegunaan dari penelitian ini adalah 1) Bahan masukan dan pertimbangan bagi lembaga atau badan lainnya baik pemerintah maupun swasta dalam usahanya untuk meningkatkan produktivitas tanaman tembakau khususnya dalam kegiatan penyuluhan dan pembinaan petani. 2)Sebagai bahan literatur yang memberikan kontribusi informasi pertanian kepada masyarakat tani di pedesaan maupun di perkotaan. 3) Sebagai bahan tambahan informasi bagi peneliti lain dan mahasiswa untuk melakukan penelitian lebih lanjut terutama mengenai penilaian tentang kinerja penyuluh dan hubungannya dengan perilaku petani. Jenis penelitian ini adalah Explanatory Research yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan kausal antar variabel melalui pengujian hipotesa dengan menggunakan alat bantu statistik (Hadi, 1987). Penelitian dilakukan Di Kecamatan Kalisat Kabupaten Jember. Penentuan sampel Petani dalam penelitian dilakukan secara Simple Random Sampling Penentuan sampel jenis ini ditentukan secara acak sederhana, dimana seluruh populasi memiliki peluang yang sama untuk menjadi sample. Metode Pengumpulan Data : 1) Data Primer adalah data yang dikumpulkan secara langsung dari sampel. 2) Data Sekunder Data ini diperoleh dari instansi terkait yaitu Kantor Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Jember, Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Jember, Balai Penellitian Dan Sertifikasi Mutu Tembakau Kabupaten Jember, dan Instansi lain yang terkait dengan Penelitian ini. Metode Analisis data yang digunakan adalah 1) Skoring 2) Uji Statistik ”Rank Spearman” untuk mengetahui korelasi antara Kompetensi Kerja Penyuluh dengan Perubahan Perilaku Petani Tembakau Kasturi Kompetensi kerja penyuluh berdasarkan hasil penelitian memperoleh hasil sebagai berikut : 1) Kualitas Kerja Penyuluh memperoleh nilai total dilapang sebesar 458 dengan persentase terhadap total nilai adalah 44,44% dan masuk dalam kategori tinggi. 2) Produktifitas Kerja Penyuluh memperoleh nilai total di lapang sebesar 266 dengan persentase terhadap total nilai adalah 25,58% dan masuk dalam kategori tinggi. 3) Inovasi Kerja Penyuluh memperoleh nilai total di lapang sebesar 169 dengan persentase terhadap total nilai adalah 16,25% dan masuk dalam kategori sedang. 4) Presensi Kerja Penyuluh memperoleh nilai rata-rata di lapang sebesar 147 dengan persentase terhadap total nilai adalah 14,13% dan masuk dalam kategori tinggi Hubungan antara Kompetensi Kerja Penyuluh dengan Perilaku Petani Tembakau Kasturi dapat dilihat pada gambar berikut : a) Terdapat hubungan antara kualitas kerja penyuluh dengan sifat kognitif petani dengan thitung sebesar 5,29 dan ttabel sebesar 2,048 b) Teradapat hubungan antara kualitas kerja penyuluh dengan sifat afektif petani dengan thitung sebesar 2,107 dan ttabel sebesar 2,048 c) Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kualitas kerja penyuluh dengan sifat psikomotorik petani dengan terhitung sebesar 0,941 dan ttabel sebesar 2,048 d) Terdapat hubungan antara produktifitas kerja penyuluh dengan sifat kognitif petani dengan thitung sebesar 2,89 dan ttabel sebesar 2,048 d) Teradapat hubungan antara produktifitas kerja penyuluh dengan sifat afektif petani dengan thitung sebesar 2,89 dan ttabel sebesar 2,048 e) Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara produktifitas kerja penyuluh dengan sifat psikomotorik petani dengan thitung sebesar 0,126 dan ttabel sebesar 2,048 f) Terdapat hubungan antara inovasi kerja penyuluh dengan sifat kognitif petani dengan t hitung sebesar 6,82 dan ttabel sebesar 2,048 g) Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara inovasi kerja penyuluh dengan sifat afektif petani dengan thitung sebesar 0,75 dan ttabel sebesar 2,048 h) Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara inovasi kerja penyuluh dengan sifat psikomotorik petani dengan thitung sebesar 1,787 dan ttabel sebesar 2,048 i) Terdapat hubungan antara presensi kerja penyuluh dengan sifat kognitif petani dengan thitung sebesar 4,073 dan ttabel sebesar 2,048 j) Teradapat hubungan antara presensi kerja penyuluh dengan sifat afektif petani dengan thitung sebesar 1,19 dan ttabel sebesar 2,048 k) Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara presensi kerja penyuluh dengan sifat psikomotorik petani dengan thitung sebesar 2,042 dan ttabel sebesar 2,048 Kesimpulan dari penelitian ini adalah 1) Penyuluh Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Jember telah bekerja sesuai dengan kompetensi kerja yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah kabupaten Jember 2) Penyuluh telah mampu merubah perilaku petani tembakau kasturi di Kabupaten Jember 3) Terdapat hubungan yang signifikan antara Kompetensi Kerja Penyuluh dengan Perubahan perilaku petani tembakau kasturi di Kabupaten Jember Saran dari Penelitian ini adalah 1)Untuk mempertahankan penyuluh untuk bekerja sesuai dengan kompetensinya adalah dengan memberikan tugas yang lebih spesifik dan bersifat khusus kepada tiap individu penyuluh. 2) Penyuluh hendaknya memberikan kesempatan kepada petani untuk berperan lebih aktif dalam kegiatan penyuluhan sehingga petani bisa lebih maju dalam berbagai hal 3) Diperlukan jumlah penyuluh yang sesuai dengan luasan daerah binaan sehingga pihak Dinas perlu mengadakan penambahan penyuluh untuk mengawasi daerah binaan masing-masing 4) Diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai kompetensi kerja penyuluh sehingga diperoleh hasil yang dapat melengkapi penelitian ini