Analisis Korelasi Antara Biaya Promosi Dan Biaya Distribusi Dengan Volume Penjualan Produk : kasus pada UD. Kacang Rajawali Nganjuk

Di tengah persaingan usaha yang semakin ketat dan sangat kompetitif, agroindustri makanan semakin berkembang dan banyak diusahakan. Berkembangnya agroindustri ini selain disebabkan oleh pola konsumsi masyarakat yang semakin kompleks, juga berkaitan dengan kontribusinya terhadap perekonomian. UD. Kacang Rajawali merupakan salah satu agroindustri makanan yang menghasilkan produk kacang goreng pasir dengan merek “Kacang Rajawali” yang kini sudah banyak dipasarkan di toko serta swalayan di wilayah Nganjuk dan sekitarnya. Untuk memperkenalkan serta menyalurkan produknya kepada konsumen, UD Rajawali telah melaksanakan kegiatan promosi dan distribusi yang diharapkan dapat memberikan hasil yang positif dalam menarik daya beli konsumen atau meningkatkan volume penjualan produknya. Namun, UD. Kacang Rajawali harus mengetahui seberapa besar keterkaitan antara kegiatan promosi dan distribusi yang telah dilakukan dengan volume penjualan produknya terutama dipertimbangkan dari segi biaya yang dikeluarkan untuk mendukung berjalannya kegiatan promosi dan distribusi. Sehingga dengan mengetahui keterkaitan tersebut, diharapkan UD. Kacang Rajawali dapat mengatur dan mengendalikan kegiatan promosi dan distribusi produknya secara optimal. Tujuan penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui kegiatan promosi dan distribusi yang dilaksanakan oleh UD. Kacang Rajawali. (2) Untuk menganalisis hubungan antara biaya promosi dan biaya distribusi dengan volume penjualan produk yang dicapai oleh UD. Kacang Rajawali. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: Diduga terdapat hubungan antara biaya promosi dan biaya distribusi dengan volume penjualan produk pada UD. Kacang Rajawali. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer serta data sekunder berupa data time series tahun 2002 sampai 2006 untuk biaya promosi dan biaya distribusi, serta data tahun 2002 hingga trimester awal tahun 2007 untuk data volume penjualan. Metode analisis data menggunakan uji korelasi, yaitu Korelasi Pearson dan Korelasi Berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan promosi yang dilakukan oleh UD. Kacang Rajawali meliputi periklanan, personal selling, promosi penjualan serta publikasi. Keempat bentuk promosi tersebut telah dilaksanakan oleh UD. Kacang Rajawali, akan tetapi yang diyakini paling efektif didalam meningkatkan volume penjualan dan hingga saat ini masih dilaksanakan secara aktif oleh perusahaan adalah promosi penjualan. Selain itu UD. Kacang Rajawali juga melaksanakan kegiatan distribusi untuk menyalurkan produknya. Dalam melaksanakan fungsi distribusinya, UD. Kacang Rajawali menggunakan tipe saluran distribusi langsung dan tidak langsung serta menggunakan strategi distribusi intensif, yaitu strategi yang menggunakan sebanyak mungkin penyalur agar kebutuhan konsumen dapat segera terpenuhi dan memacu volume penjualan produk yang lebih banyak. Untuk besarnya hubungan simultan antara biaya promosi dan biaya distribusi dengan volume penjualan produk, didapatkan hasil koefisien korelasi (R) sebesar 0,666. Hasil ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara biaya promosi dan biaya distribusi dengan volume penjualan. Dan nilai probabilitas korelasi berganda yakni Sig < taraf signifikansi (α) sebesar 0,05, yaitu 0,007 < 0,05. Artinya terdapat hubungan yang signifikan antara biaya variabel biaya promosi dan biaya distribusi dengan volume penjualan. Saran yang dapat diberikan berkaitan dengan penelitian adalah: (1) UD. Kacang Rajawali hendaknya lebih mengaktifkan bentuk-bentuk promosi lainnya disamping promosi penjualan. (2) Sebaiknya UD. Kacang Rajawali lebih meningkatkan lagi pendistribusian produk ke wilayah lainnya, misalnya mencoba memasuki pasar di luar Jawa Timur, sehingga diharapkan produk Kacang Rajawali dapat lebih dikenal oleh konsumen secara luas. (3) UD. Kacang Rajawali perlu melakukan alokasi biaya yang tepat dalam rangka mendukung kegiatan promosi dan distribusi. Dimana biaya promosi dan biaya distribusi yang dikeluarkan harus direncanakan atau dianggarkan terlebih dahulu, sehingga lebih efektif dan target penjualan yang telah ditetapkan bisa tercapai