Evaluasi Pengelolaan Tanah Terhadap Ketersediaan Lengas Tanah Untuk Tanaman Apel Pada Inceptisol Poncokusumo Dengan Model CropWat for Windows

Apel ( Mallus Sylvestris Mill ) adalah tanaman tahunan yang berasal dari subtropis. Kabupaten Malang (Batu dan Poncokusumo) merupakan daerah sentra produksi tanaman apel di Indonesia, pertanaman apel di Indonesia masih perlu ditingkatkan. Selain teknologi budidaya dan juga adanya gangguan iklim pada daerah tropis (kekeringan dan hujan). Besarnya air tanah yang dapat diserap oleh tanaman sangat berpengaruh terhadap produksi tanaman. Produksi tanaman akan optimal apabila kebutuhan airnya dapat terpenuhi selama periode pertumbuhan. Kebutuhan air tanaman akan terpenuhi apabila ketersediaan air tanahnya cukup. Tujuan dari penelitian ini untuk mengevaluasi pengaruh pengelolaan tanah terhadap ketersediaan lengas tanah pada tanaman apel yang ada di Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang dengan pendekatan model CropWat for Windows , dan untuk merekomendasi upaya perbaikan sistem pengelolaan tanah terhadap ketersediaan lengas tanah pada tanaman apel yang ada di Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini antara lain :Pengelolaan tanah (Peningkatan Presipitasi effektif, ketebalan solum tanah, dan ketersediaan air tanaman) dapat meningkatkan ketersediaan lengas tanah pada tanaman apel yang ada di Kecamatan Poncokusumo dan Pengelolaan tanah yang sesuai (pembuatan teras, pengolahan dalam dan penambahan bahan organik) dapat meningkatkan produktivitas yang optimal pada tanaman apel di Kecamatan Poncokusumo. Penelitian ini dilakukan di Desa Poncokusumo, Kabupaten Malang. Dalam penelitian ini diperlukan data-data sekunder, seperti : Data iklim (curah hujan, klimatologi, kelembaban udara, cahaya matahari, kecepatan angin) dari stasiun klimatologi Karangploso, Data tanaman, dan Data tanah dari pengamatan di lapang. Sedangkan waktu penelitian dimulai pada bulan Maret – Agustus 2008. Alat-alat yang dibutuhkan dalam penelitian ini double ring untuk penghitungan infiltrasi di lapang, perangkat komputer dan software CropWat for Windows versi 4.2. Parameter yang di evaluasi berupa Peningkatan Presipitasi efektif (60,75,90%), Ketebalan Solum (40,80,120cm), Peningkatan Ketersediaan Air (100,200mm/m) terhadap ketersediaan lengas tanah. Sedangkan untuk sifat fisik tanah meliputi tekstur, berat isi, berat jenis, porositas, stabilitas agregat, Konduktivitas Hidrolik Jenuh, pf 2.5 & pf 4.5 dan bahan organik tanah. Pengambilan sampel tanah pada lahan apel anorganik pada kedalaman (0-20,20-47,47-107cm). Hasil dari penelitian ini antara lain : Semakin besar tingkat presipitasi efektif (90%) maka semakin besar pula nilai hujan efektif (2273.35 mm) dan semakin kecil nilai kebutuhan air irigasinya (281.55 mm). Upaya peningkatan presipitasi efektif dengan cara sistem konservasi tanah dengan pembuatan teras sesuai kontur. Semakin atas lapisan solum tanah (40 cm) maka semakin tinggi nilai deplesi lengas tanah (1540.1 mm), Sebaliknya semakin bawah lapisan solum tanah (120 cm) maka semakin rendah nilai deplesi lengas tanah (814.4 mm). Upaya peningkatan ketebalan solum dengan cara pengolahan dalam. Semakin besar ketersediaan air yang diberikan (200 mm/m) maka nilai deplesi lengas tanah semakin tinggi (1371.4 mm) sehingga nilai total lengas tanah tersedia semakin besar pula ( 107 mm). Upaya peningkatan ketersediaan air dengan cara penambahan bahan organik ke dalam tanah