Analisis Efisiensi Pemasaran Stroberi (Studi Kasus Di Desa Pandanrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu)

Sektor Pertanian Merupakan Sektor Yang Sangat Penting Dalam Perekonomian Indonesia. Harapan Yang Tertumpu Pada Sektor Pertanian Selain Mampu Tumbuh Berkembang Dengan Laju Yang Tinggi, Juga Diarahkan Untuk Dapat Sekaligus Memecahkan Masalah-Masalah Sosial Ekonomi Berupa Penyediaan Pangan Bagi Penduduk, Bahan Baku Industri, Penyediaan Lapangan Kerja Terbesar Bagi Sebagian Besar Penduduk, Memperbaiki Distribusi Pendapatan Dan Penghasil Devisa, Serta Sekaligus Diharapkan Dapat Menanggulangi Kemiskinan. Komoditas Hortikultura Di Pandang Sebagai Salah Satu Sumber Pertumbuhan Baru Dalam Sektor Pertanian, Karena Memiliki Potensi Pasar Yang Tinggi. Hal Ini Didasari Oleh Meningkatnya Permintaan Masyarakat Terhadap Komoditas Hortikultura Didalam Negeri Yang Diperkirakan Meningkat Sebesar 10% Per Tahun (Ardiansyah Dalam Nugroho, 2001). Peningkatan Permintaan Tersebut Sejalan Dengan Pertambahan Jumlah Penduduk, Peningkatan Pendapatan, Serta Peningkatan Pendidikan Yang Mendorong Kesadaran Gizi Masyarakat. Permintaan Produk Hortikultura Terutama Buah–Buahan Mengalami Peningkatan Semakin Besar, Jumlah Konsumen Yang Terus Bertambah Merupakan Tantangan Berat Dan Sekaligus Merupakan Potensi, Baik Dari Sisi Penawaran Produk Maupun Sisi Permintaan Pasar, Sehingga Peluang Tersebut Harus Di Imbangi Dengan Peningkatan Produksi Dan Perbaikan Sistem Pemasarannya. Stroberi Merupakan Salah Satu Komoditas Hortikultura Daerah Sub–Tropic Yang Dapat Tumbuh Subur Di Indonesia, Memiliki Prospek Yang Baik Untuk Dikembangkan Sekarang Dan Dimasa Yang Akan Datang. Karena Permintaan Dunia Akan Stroberi Cenderung Meningkat Terus Dari Tahun Ketahun (Rukmana, 1998). Daya Serap Pasar (Konsumen) Yang Semakin Tinggi, Hal Ini Berarti Agribisnis Stoberi Mempunyai Prospek Cerah, Terutama Bila Diusahakan Secara Intensif Berpola Agribisnis Atau Agroindustri Dan Berwawasan Agrowisata Stroberi Berpotensi Besar Sebagai Penunjang Agroindustri. Pengembangan Komoditas Stroberi Yang Berpola Agribisnis Dapat Dikategorikan Sebagai Salah Satu Sumber Pendapatan Baru Dalam Sektor Pertanian. Faktor Ini Didasari Dengan Semakin Banyaknya Penggemar Buah Stroberi, Baik Dikonsumsi Dalam Keadaan Segar Maupun Buah Yang Telah Diolah Menjadi Berbagai Macam Makanan Dan Minuman, Seperti Dodol, Selai, Sirup, Jelly, Manisan, Salad Buah Stroberi Pada Kue, Dan Sebagainya. Permasalahan Yang Di Hadapi Adalah: (1) Bagaimana Saluran Pemasaran Dan Aktivitas Fungsi–Fungsi Pemasaran Yang Dilakukan Lembaga Pemasaran Stroberi Didaerah Penelitian; (2) Bagaimanakah Efisiensi Pemasaran Dari Setiap Saluran Pemasaran Dari Segi Efisiensi Operasional Dan Harga; (3) Berapa Besar Marjin Yang Diterima Petani Disetiap Saluran Pemasaran Stroberi. Dari Pelaksanaan Penelitian Ini Diharapkan Dapat Mencapai Tujuan: (1) Untuk Menganalisis Saluran Pemasaran Dan Fungsi–Fungsi Pemasaran Yang Dilakukan Lembaga Pemasaran Stroberi Di Daerah Penelitian; (2) Untuk Menganalisis Efisensi Harga Dan Efisiensi Operasional Lembaga Pemasaran Stoberi; (3).Menghitung Marjin Yang Diterima Petani Setiap Saluran Pemasaran Stroberi. Adapun Kegunaan Dari Penelitian Ini Adalah: (1). Sebagai Bahan Informasi Bagi Pengambilan Kebijakan, Khususnya Yang Berkaitan Dengan Komoditi Stroberi Didaerah Penelitian; (2) Sebagai Bahan Informasi Untuk Menentukan Langkah Menuju Sistem Pemasaran Yang Efisien, Khususnya Petani Dan Pedagang Stroberi; (3) Sebagai Bahan Informasi Bagi Peneliti Selanjutnya Yang Berkaitan Dengan Penelitian Ini. Hipotesis Yang Diajukan Dalam Penelitian Ini: (1).Diduga Saluran Pemasaran Stroberi Yang Lebih Panjang Mengakibatkan Tidak Efisien; (2) Diduga Distribusi Marjin Pemasarran Di Daerah Penelitian Belum Merata;(3) Diduga Pemasaran Stroberi Pada Daerah Penelitian Belum Efisien. Penentuan Lokasi Penelitian Dilakukan Secara Segaja (Purposive), Yaitu Di Desa Pandanrejo Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.Dengan Pertimbangan Bahwa Mengigat Daerah Ini Merupakan Salah Satu Sentra Produksi Buah Stroberi Di Kota Batu Sedangkan Penentuan Respon Lembga Pemasaran Dilakukan Dengan Metode Pengambilan Sample Dilakukan Melalui Metode Snowball Sampling. Metode Pengumpulan Data: (1) Data Primer Merupakan Data Yang Diperoleh Dengan Melakukan Wawancara Secara Langsung Kepada Responden Baik Petani Maupun Lembaga-Lembaga Pemasaran, Dengan Menggunakan Kuisioner Yang Telah Disiapkan Sebelumnya. Data Yang Di Kumpulkan Antara Lain Karakteristik Petani Dan Lembaga Pemasaran, Keadaan Umum Usahatani Dan Pemasaran, Jumlah Lembaga Pemasaran Yang Terlibat Dan Tiap Saluran Beserta Fungsi Pemasaran Yang Di Lakukan, Harga Komoditas, Dan Biaya Yang Dikeluarkan. (2) Data Sekunder Merupakan Data Yang Diperoleh Dari Kantor Desa Setempat Yang Digunakan Sebagai Data Pendukung, Yaitu Data-Data Mengenai Keadaan Umum Tempat Penelitian. Adapun Data Yang Diambil Antara Lain Letak Geografis Dan Batas Administrasi, Tataguna Lahan, Keadaan Penduduk (Menurut Kelompok Usia, Jenis Kelamin, Jenis Pekerjaan Dan Tingkat Pendidikan), Serta Data Potensi Daerah Penelitian. Saluran Pemasaran Stroberi Ada Tiga Macam: (1) Petani – Konsumen; (2). Petani–Pengepul–Konsumen; (3).Petani–Pengepul–Pedagang–Konsumen. Berdasarkan Hasil Penelitian Tentang Analisis Efisiensi Pemasaran Stroberi Maka: Pemasaran Stroberi Yang Dihasilkan Oleh Petani Di Desa Pandanrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu Di Pasarkan Di Sekitar Wilayah Kota Batu, Malang, Dan Beberapa Wilayah Lain Di Jawa Timur. Sistem Pemasaran Yang Dipergunakan Yaitu: Saluran Pemasaran I Yaitu Saluran Pemasaran Langsung Yaitu Pemasaran Secara Langsung Dari Produsen Ke Konsumen, Dalam Proses Pemasaran Ini Pengusaha Langsung Memasarkan Stroberi Kepada Konsumen. Saluran Pemasaran Tidak Langsung, Selain Pemasaran Langsung Stroberi Juga Menggunakan Saluran Pemasaran Tidak Langsung Dalam Menjual Hasil Produksinya. Sistem Pemasaran Yang Dinilai Paling Efisien Adalah Sistem Pemasaran Langsung Yaitu Dari Petani Langsung Ke Pedagang, Namun Sistem Pemasaran Ini Hanya Untuk Kapasitas Hasil Yang Kecil. Sedangkan Untuk Sistem Pemasaran Yang Lebih Efektif Adalah Sistem Pemasaran Yang Langsung Ke Pengepul Kota Dengan Tingkat Efisiensi Sebesar 43,6% Pemasaran Ini Dapat Memberikan Keuntungan Karena Mampu Menampung Dalam Jumlah Yang Jauh Lebih Besar. Sistem Pemasaran Stroberi Yang Dihasilkan Oleh Petani Di Desa Pandanrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu Terdiri Dari Pengepul Kota Dengan Biaya Pemasaran Sebesar Rp 7.200, Pengepul Kecamatan Dengan Biaya Pemasaran Rp 6.200, Pengepul Desa Dengan Biaya Pemasaran Sebesar Rp 6.100 Dan Pedagang Dengan Biaya Pemasaran Sebesar Rp 5.600 Harga Jual Stroberi Pada Tingkat Petani Perkilonya Adalah Rp 14.500, Dengan Perolehan Pembagian Sebesar 40%. Dari Hasil Analisis Efisiensi Biaya Pemasaran Dalam Usaha Petani Stroberi Di Desa Pandanrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu Untuk Masing-Masing Tingkatan Pengepul Yaitu Untuk Pengepul Kota Sebesar 43,5%, Pada Pengepul Tingkat Kecamatan Sebesar 43,6%, Pada Pengepul Tingkat Desa Sebesar 50,3% Dan Pedagang Sebesar 39,4%. Harga Jual Stroberi Pada Tingkat Petani Perkilonya Adalah Rp 14.500, Dengan Perolehan Pembagian Sebesar 40% Dari Harga Konsumen. Pengepul Kota Menetapkan Harga Jual Rp 35.000/Kg Dan Mendapatkan Seluruh Marjin Sebesar Rp 18.500 Yang Di Distribusikan Untuk Melakukan Fungsi-Fungsi Pemasaran, Dengan Demikian Akan Memperoleh 61,43% Atau Rp 21.500 Semakin Jauh Jangkauan Pemasaran Dan Semakin Banyak Lembaga Pemasaran Yang Terlibat Mengakibatkan Margin Pemasaran Persatuan Kilogram Semakin Besar Dan Share Harga Yang Diterima Petani Semakin Kecil Berdasarkan Hasil Analisis, Maka Untuk Mengembangkan Pemasaran Stroberi Dapat Disampaikan Sebagai Berikut: (1) Sistem Pemasaran I,Ii,Iii Yang Telah Dilakukan Oleh Petani Stroberi Di Desa Pandanrejo Kecamatan Bumia