Pengaruh Pemberian Kompos Limbah Pelepah dan Tandan Palem Terhadap Ketersediaan P dan K Serta Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays saccharata) Pada Alfisol Jatikerto

Alfisol adalah jenis tanah yang subur dan sebagian besar telah dimanfaatkan untuk lahan pertanian. Kendala yang dihadapi adalah kandungan bahan organik Alfisol yang umumnya rendah terutama pada lapisan atas serta kandungan P dan K yang rendah.Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Mengetahui pengaruh pemberian kompos terhadap ketersediaan P dan K serta pertumbuhan tanaman jagung manis. 2) Mengetahui pengaruh percampuran bahan baku sampah palem terhadap ketersediaan P dan K pada Alfisol. Penelitian dilakukan bulan Maret hingga Juni 2009. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 15 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuannya adalah: P0T0: kontrol, P0T1: kompos tandan 8 ton/ha, P0T2: kompos tandan 16 ton/ha, P0T3: kompos tandan 24 ton/ha, P0T4: kompos tandan 32 ton/ha, P1T0: kompos pelepah 8 ton/ha, P1T1: kompos pelepah 8 ton/ha + kompos tandan 8 ton/ha, P1T2: kompos pelepah 8 ton/ha + kompos tandan 16 ton/ha, P1T3: kompos pelepah 8 ton/ha + kompos tandan 24 ton/ha, P2T0: kompos pelepah 16 ton/ha, P2T1: kompos pelepah 16 ton/ha + kompos tandan 8 ton/ha, P2T2: kompos pelepah 16 ton/ha + kompos tandan 16 ton/ha, P3T0: kompos pelepah 24 ton/ha, P3T1: kompos pelepah 24 ton/ha + kompos tandan 8 ton/ha, P4T0: kompos pelepah 32 ton/ha. Parameter yang diamati adalah pH tanah, P tersedia tanah, K tersedia tanah, C-organik tanah, tinggi tanaman, jumlah daun, dan bobot kering. Untuk tinggi tanaman dan jumlah daun diamati setiap dua minggu sekali. Data dianalisis statistik dengan uji F taraf 5 %, kemudian dilanjutkan uji Duncan serta uji korelasi untuk mengetahui keeratan hubungan antar parameter. Hasil penelitian menunjukkan pemberian kompos limbah pelepah dan tandan palem dapat meningkatkan nilai P-tersedia, K-tersedia dan C-organik tanah. Dari hasil penelitian didapatkan rerata nilai pH tanah 6,76 sampai 6,45; rerata P tersedia 10,82 mg.kg -1 sampai 55,65 mg.kg-1; rerata K tersedia 0,0865 me.100g sampai 0,1174 me.100g dan rerata C-organik tanah 0.997% sampai 1.302%. Perlakuan P3T0 mempunyai nilai pertumbuhan tanaman tertinggi dengan peningkatan tinggi tanaman, jumlah daun, bobot kering. Terdapat korelasi positif antara C organik dengan K tersedia yang artinya peningkatan C organik digunakan oleh bahan organik untuk meningkatkan K tersedia di dalam tanah. Serta adanya korelasi negatif antara C organik dengan P tersedia yaitu dengan jumlah C organik tanah menurun sedangkan P tersedia meningkat