Pengaruh Perlakuan Air Panas untuk Mengurangi Intensitas SCSMV (Sugarcane streak mosaic virus) Pada Bibit Tebu (Saccharum officinarum L) Varietas PS 864

Penelitian dengan tujuan mengetahui pengaruh perlakuan air panas sebagai usaha untuk mengurangi intensitas serangan SCSMV ( Sugarcane streak mosaic virus) pada bibit tebu yang akan ditanam pada varietas PS 864. Dilaksanakan mulai bulan bulan Oktober 2008-Januari 2009, di Rumah kaca dan Laboratorium Penyakit Tumbuhan, P3GI Pasuruan, Jawa Timur. Percobaan ini menggunakan rancangan acak lengkap faktorial dengan 2 faktor. Faktor pertama yaitu suhu terdiri dari 52ºC, 53ºC, 54ºC, 55ºC. Faktor kedua adalah waktu lama perlakuan 10 menit, 20 menit, 30 menit. Masing- masing perlakuan disusun secara fakorial (4x3), terdapat 12 kombinasi perlakuan dimana tiap perlakuan diulang 3 kali sehingga terdapat 36 perlakuan secara keseluruhan. Analisis percobaan dilakukan untuk mengetahui pengaruh perlakuan dengan menggunakan uji F pada taraf kepercayaan 95% dan apabila terdapat pengaruh yang nyata dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) taraf 5%. Sebagai kontrol digunakan bagal tebu yang terserang SCSMV maupun tebu yang sehat masing-masing 6 unit. Dari hasil penelitian ini pada perlakuan suhu dan waktu yang berbeda berpengaruh terhadap penurunan intensitas serangan SCSMV, semakin tinggi suhu dan waktu perlakuan yang digunakan dapat menurunkan intensitas serangan SCSMV. Dari hasil persentase pengamatan berdasarkan variabel intensitas serangan SCSMV, jumlah perkecambahan, masa inkubasi, didapatkan bahwa pada suhu 55ºC dengan lama waktu 20 menit dan 30 menit dapat menurunkan intensitas serangan SCSMV 9,1 AMILY: Helvetica">% -9,9 AMILY: Helvetica">%. Hal tersebut menunjukan bahwa perlakuan air panas pada bagal tebu sebelum ditanam merupakan usaha preventif untuk mengurangi intensitas SCSMV pada varietas PS 864