Pengaruh metode dan lama penyimpanan terhadap viabilitas benih salak (Salacca zalacca)

Masih sedikit penelitian mengenai perkecambahan biji salak, seperti berapa lama waktu simpan benih masih mampu berkecambah setelah dikeluarkan dari daging buahnya, atau penyimpanan seperti apa yang dapat mempertahankan viabilitas benih salak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari metode dan lama penyimpanan biji salak terhadap viabilitas biji. Penyimpanan benih salak pada suhu kamar dalam 28 hari akan menyebabkan penurunan viabilitas. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium sentral dan glass house jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, pada bulan Januari 2006 sampai dengan Maret 2007. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini ialah : lemari pendingin, plastik transparan, kantong plastik, kotak plastik, pisau, timbangan digital, dan gunting. Bahan-bahan yang digunakan adalah : biji salak, kapas, air, gas karbondioksida, dan fungisida. Perlakuan pada penelitian ini mengunakan rancangan percobaan dengan tiga faktor, yaitu: lama penyimpanan, gas CO 2, dan suhu penyimpanan. Karena terdiri dari tiga perlakuan berbeda, maka rancangan penelitian yang digunakanadalah berupa percobaan faktorial dengan rancangan lingkungan berupa rancangan acak kelompok yang diulang dua kali. Hasil semua perlakuan menunjukkan bahwa daya kecambah benih salak masih bagus. Rata-rata persen perkecambahan benih kontrol adalah 92,5 %. Nilai ini sebagai acuan perkecambahan yang baik, karena benih dalam kondisi viabilitas optimum. Dan semua benih perlakuan uji simpan memiliki nilai perkecambahan diatas 80%. Benih salak perlakuan uji simpan masing-masing perlakuan tidak berbeda nyata dalam daya kecambah. Dari hasil analisa varian tidak menunjukkan berbeda nyata