Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Keputusan Mengkonsumsi Buah Apel Lokal atau Apel Impor : studi Perilaku Konsumen Buah Apel di Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Bali

Apel merupakan buah yang sangat sering dijumpai baik di pasar tradisional maupun modern. Harganya sangat bervariasi dari yang murah sampai mahal, dengan berbagai macam jenis, baik apel lokal maupun apel impor. Banyaknya macam jenis apel yang terdapat di pasar mengindikasikan banyaknya macam atribut yang terdapat pada buah apel baik lokal atau impor, dan atribut ini yang menjadi dasar pertimbangan konsumen dalam mengambil keputusan mengkonsumsi buah apel lokal atau buah apel impor. Agar apel lokal tetap disukai konsumen dan untuk meningkatkan pasar buah apel lokal, maka perlu dilakukan penelitian tentang perilaku konsumen apel lokal maupun apel impor. Tujuan penelitian ini adalah (1) Menganalisis atribut-atribut buah apel yang diminati oleh konsumen, (2) Menganalisis faktor–faktor yang berpengaruh terhadap keputusan mengkonsumsi buah apel lokal atau apel impor. Hipotesis penelitian ini adalah (1) Diduga atribut-atribut buah apel yang meliputi nama, jenis, rasa, aroma, warna, harga, bentuk, ukuran, kesegaran, dan kerenyahan menjadi dasar pertimbangan konsumen dalam mengkonsumsi buah apel lokal atau buah apel impor, (2) Diduga faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen dalam mengkonsumsi buah apel lokal atau apel impor adalah kebiasaan, status sosial, jumlah keluarga, kelompok acuan, umur, pendidikan dan pendapatan. Penelitian dilakukan di Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Bali. Penentuan daerah dilakukan dengan sengaja “purposive” didasarkan atas dasar budaya mayoritas penduduk sering mengkonsumsi buah terutama buah apel. Metode penentuan sampel yang dipergunakan adalah non probabilitas karena data yang diperoleh tidak jelas dan tidak dapat diketahui secara pasti jumlah populasinya. Penentuan jumlah sampel penelitian didasarkan pendapat Malholtra (1993) yaitu 4 atau 5 kali jumlah sub variabel atau item yang digunakan dalam penelitian. Dalam penelitian ini, jumlah sampel yang digunakan oleh peneliti minimal 80 responden yaitu (4 kali indikator sebanyak 20), tetapi peneliti menggunakan responden sebesar 100 responden (5 kali indikator sebanyak 20) agar dapat lebih representatif. Metode analisis yang digunakan adalah analisis Cochran Q Test dan analisis Logit. Analisis Cochran Q Test digunakan untuk menganalisis atribut apel yang dipertimbangkan konsumen dalam mengkonsumsi buah apel, baik apel lokal maupun apel impor. Adapun analisis Logit digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan mengkonsumsi buah apel lokal atau impor. Hasil analisis menunjukkan bahwa atribut yang menjadi dasar pembelian buah apel lokal yaitu rasa, kesegaran dan kerenyahan. Sedangkan atribut yang menjadi dasar pembelian buah apel impor yaitu jenis, rasa, kesegaran dan kerenyahan. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keputusan mengkonsumsi buah apel lokal ataupun apel impor yaitu kebiasaan, jumlah anggota keluarga dan pendapatan, yaitu dengan nilai signifikansi sebesar 0,014, 0,077, dan 0,040. Sedangkan status sosial, kelompok acuan, umur dan pendidikan tidak mempengaruhi keputusan mengkonsumsi buah apel lokal ataupun apel impor. Faktor kebiasaan memiliki nilai koefisisen sebesar -1,375. Nilai koefisisen yang negatif mengindikasikan bahwa faktor kebiasaan memiliki hubungan yang berbanding terbalik dengan pengambilan keputusan untuk mengkonsumsi buah apel, yaitu semakin terbiasa konsumen mengkonsumsi buah apel, maka peluang konsumen untuk mengkonsumsi apel impor semakin besar. Nilai koefisien untuk variabel jumlah anggota keluarga sebesar -0,428. Sama seperti faktor kebiasaan, nilai koefisien yang negatif mengindikasikan bahwa faktor jumlah anggota keluarga memiliki hubungan yang berbanding terbalik dengan pengambilan keputusan untuk mengkonsumsi buah apel, yaitu semakin banyak jumlah anggota keluarga mengkonsumsi buah apel, maka peluang untuk mengkonsumsi apel impor semakin besar. Kemudian, nilai koefisien untuk variabel pendapatan sebesar 1,319. Berbeda dengan faktor kebiasaan dan jumlah keluarga, nilai koefisien yang positif mengindikasikan bahwa faktor pendapatan memiliki hubungan yang sebanding dengan pengambilan keputusan untuk mengkonsumsi buah apel, yaitu semakin besar pendapatan konsumen, maka peluang untuk mengkonsumsi apel lokal semakin besar. Saran dari hasil penelitian ini yaitu (1) Bagi pemerintah agar lebih memperhatikan tentang produksi maupun pemasaran buah apel lokal baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya sehingga tidak kalah bersaing dengan apel impor, (2) Bagi lembaga penelitian agar semakin memperhatikan atribut-atribut buah apel lokal yaitu rasa, kesegaran dan kerenyahan, agar nantinya didapatkan bibit atau benih buah apel lokal yang sesuai dengan permintaan masyarakat yang mengutamakan atribut-atribut tersebut, (3) Bagi petani buah apel lokal agar lebih memperhatikan kualitas dari buah apel lokal yang ditanamnya sehingga hasil produksi buah lokal tidak kalah bersaing dengan buah apel impor, (4) Bagi pedagang buah apel, baik buah apel lokal atau buah apel impor diharapkan dapat menjual buah apel sesuai dengan selera pasar. Untuk buah apel lokal sebaiknya lebih memperhatikan atribut rasa, kesegaran dan kerenyahan. Sedangkan untuk buah apel impor sebaiknya lebih memperhatikan atribut jenis, rasa, kesegaran dan kerenyahan. Diharapkan nantinya agar kerugian penjualan buah apel dapat ditekan seminim mungkin, (5) Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan agar dapat lebih menjabarkan secara lebih rinci dan akurat lagi tentang faktor-faktor yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan mengkonsumsi buah apel lokal