Pendugaan Parameter Genetik Hasil dan Komponen Hasil Jagung Pada Populasi Campuran Generasi Pertama

Jagung adalah tanaman serelia ke dua setelah padi yang memegang peranan penting dalam memenuhi kebutuhan pangan, pakan dan bahan baku industri di Indonesia, dan merupakan bahan pangan pokok ketiga di dunia setelah gandum dan padi. Sebagian besar kebutuhan jagung domestik untuk pakan atau industri pakan (57%), sisanya sekitar 34% untuk pangan, 9% untuk kebutuhan industri lainnya. Selain untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri yang mencapai 13,8 juta ton per tahun produksi jagung nasional juga berpeluang besar untuk memasok sebagian pasar jagung dunia yang mencapai 770 juta ton pertahun, oleh karena itu produksi jagung nasional perlu ditingkatkan. Upaya untuk meningkatkan dan mempertahankan produksi jagung harus didukung oleh tersedianya kultivar unggul. Tujuan pemuliaan tanaman jagung adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan potensi genetik tanaman jagung sehingga diperoleh hasil yang lebih unggul dengan karakter yang sesuai menurut selera konsumen dan mampu beradaptasi pada ekosistem tertentu. Perakitan jagung unggul akan berhasil jika terdapat variabilitas genetik yang luas dari suatu karakter yang akan diperbaiki pada suatu populasi. Tujuan penelitian ini untuk menduga parameter genetik berupa variabilitas genetik serta mengidentifikasi hubungan hasil dan komponen hasil jagung pada populasi campuran generasi pertama. Hipotesis yang diajukan adalah adanya nilai variabilitas genetik serta hubungan yang nyata pada hasil dan komponen hasil jagung populasi campuran generasi pertama. Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan D3 Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang dengan ketinggian tempat 465 mdpl pada bulan Mei - September 2007. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah seperangkat alat budidaya tanaman jagung, alat ukur panjang dan berat, alat tulis dan hitung serta kantung kertas.Bahan yang digunakan adalah populasi campuran generasi pertama dari : kultivar hibrida Pioneer 4, NK 22, CPI 2, dan kultivar lokal Perak, pupuk Urea 150 kg ha-1, SP-36 100 kg ha-1, dan KCl 100 kg ha-1, insektisida serta fungisida. Penelitian dilakukan menggunakan metode eksperimen tanpa rancangan percobaan. Pengaturan tata ruang lahan penelitian dilakukan menggunakan metode grid (petak). Biji ditanam dengan jarak tanam yang sama dan renggang (50x50 cm).. Pengamatan pada penelitian ini dilakukan secara non destruktif meliputi tinggi tanaman, jumlah buku, waktu keluar malai, waktu keluar tongkol, tinggi tongkol, jumlah buku di bawah tongkol, potensi jumlah tongkol, bobot tongkol, panjang tongkol, diameter tongkol, jumlah baris biji per tongkol, tinggi biji, jumlah biji per tongkol, bobot biji per tongkol dan bobot 100 biji. Analisis data dilakukan dengan menghitung koefisien varibilitas genetik, heritabilitas, kemajuan genetik harapan serta korelasi hasil dan komponen hasil. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat variabilitas genetik sempit pada jumlah buku, waktu keluar malai, waktu keluar tongkol, jumlah buku di bawah tongkol, diameter tongkol, tinggi biji, tinggi tanaman, tinggi tongkol, panjang tongkol dan bobot 100 biji. sedangkan variabilitas genetik luas terdapat pada bobot tongkol, jumlah biji pertongkol, bobot biji pertongkol dan potensi jumlah tongkol. Heritabilitas sedang didapatkan pada karakter waktu keluar tongkol serta bobot 100 biji. Persentase kemajuan genetik harapan (PKGH) untuk karakter tinggi tongkol, potensi tongkol, bobot tongkol total, jumlah biji pertongkol dan bobot biji pertongkol mempunyai nilai PKGH yang tinggi. Berdasarkan hasil analisis korelasi dapat diketahui terdapat keeratan hubungan atau korelasi genetik dan fenotip nyata positif antara jumlah baris biji pertongkol dan bobot biji pertongkol dengan jumlah buku, waktu keluar malai, waktu keluar tongkol, bobot tongkol, panjang tongkol, diameter tongkol, tinggi biji dan jumlah biji pertongkol