Pengaruh Pemberian Enzim Pertanian dan Dosis Pupuk Kotoran Sapi terhadap Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata)

Jagung manis merupakan produk pertanian yang sangat banyak dimanfaatkan dalam rumah tangga maupun industri. Permasalahan dari penanaman jagung manis adalah semakin berkurangnya lahan pertanian. Salah satu usaha untuk memenuhi permintaan konsumen adalah peningkatan kualitas dan kuantitas jagung manis. Peningkatan kualitas jagung manis dapat diketahui dari rasa yang semakin manis, dan bertambahnya bobot segar tongkol. Peningkatan kuantitas jagung manis dapat diamati dari bertambahnya tongkol per tanaman. Beberapa cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas jagung manis adalah penggunaan pupuk kimia dan pupuk kandang dengan perbandingan seimbang, serta pemberian larutan enzim pertanian. Enzim pertanian merupakan salah satu penemuan baru dibidang pertanian. Enzim pertanian tersusun dari enzim hayati, chellate hayati, substrat, vitamin dan garam. enzim hayati berfungsi untuk mempercepat berlangsungnya proses reaksi kimia, dimana enzim tersebut tidak mengalami perubahan didalam proses reaksi yang berlangsung. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh enzim pertanian dan dosis pupuk kandang sapi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis. Hipotesis yang diajukan adalah : (1) Penggunaan enzim pertanian dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman jagung manis. (2) Penggunaan dosis pupuk kandang sapi yang tepat dalam campuran enzim pertanian dan air akan memberikan pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis tertinggi. Penelitian dilakukan di Desa Sonotengah, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Malang yang terletak pada ketinggian ± 486 meter dari permukaan laut. Penelitian dimulai pada bulan September 2007 sampai bulan Desember 2007. Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah cangkul, gelas ukur, meteran/penggaris, timbangan, oven, gunting dan ember. Bahan yang digunakan adalah benih jagung BISI sweet, enzim pertanian Tani Bio Agrotek, pupuk Urea (46 % N), air dan pupuk kandang sapi segar (< 4 hari). Percobaan dilaksanakan dengan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) faktorial terdiri dari dua faktor, yang pertama 3 level enzim (E) yaitu 0 l, 0.5 l / 50 l air, 1 l / 50 l air dan faktor kedua 5 dosis pupuk kandang sapi (P) yaitu 5 kg / 50 l air, 10 kg / 50 l air, 15 kg / 50 l air, 20 kg / 50 l air, dan 25 kg / 50 l air. Kedua faktor tersebut diperoleh 15 kombinasi perlakuan yang diulang 3 kali. Data yang diperoleh dianalisa dengan menggunakan analisa ragam (Uji F dengan taraf nyata p = 0,05) selanjutnya untuk mengetahui perbedaan diantara perlakuan dilakukan uji BNJ pada taraf α = 0,05 untuk yang tidak terjadi interaksi, dan pengujian dengan menggunakan uji Jarak Berganda Duncan pada taraf α = 0,05 untuk yang terjadi interaksi