Analisis Pendapatan dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Petani dalam Usahatani Bengkoang dan Usahatani Jagung : studi kasus di Desa Pehkulon, Kecamatan Papar, Kabupaten Kediri

Sektor pertanian masih banyak memiliki kelemahan, diantaranya adalah sistem pertanian yang masih dilakukan secara konvensional sehingga hasil yang diperoleh rendah dengan harga input yang tinggi menyebabkan pendapatan petani relatif rendah. Solusi yang bisa dilakukan oleh petani adalah pemilihan komoditi yang bisa meningkatkan pendapatan. Dalam hal ini petani menghadapi suatu dilema komoditi yang akan dipilih untuk dibudidayakan. Sehingga petani harus mampu melakukan prediksi–prediksi dan belajar dari pengalaman terdahulu dalam memilih komoditi yang akan dibudidayakan. Bengkoang salah satu komoditi yang sekarang mengalami diversifikasi produk, yaitu teknologi pengolahan pangan dan bahan kosmetik. Sehingga permintaan bengkoang semakin meningkat. Hal ini memberi peluang kepada petani untuk meningkatkan pendapatan melalui budidaya tanaman bengkoang ini. Disisi lain, Usahatani jagung telah lama dilakukan oleh petani setiap tahunnya. Tetapi dengan munculnya kasus flu burung tiga tahun terakhir mengakibatkan penurunan permintaan jagung untuk pakan ternak, sehingga harga jual jagung kering turun dan petani enggan untuk terus membudidayakan jagung. Hal ini menyebabkan petani perlu mengambil resiko untuk budidaya tanaman bengkoang atau tanaman jagung, petani mengalami dualisme pilihan dengan berbagai resiko yang akan dihadapi. Berdasarkan uraian diatas, masalah yang perlu dikaji, yaitu : (1) Secara rasional petani mengharapkan pendapatan yang tinggi dari usahatani yang dilakukan. Dengan adanya pilihan usahatani bengkoang dan jagung, bagaimanakah perbedaan biaya, penerimaan, dan pendapatan pada usahatani bengkoang dan usahatani jagung? (2) Pengambilan keputusan petani dipengaruhi oleh faktor–faktor yang ada. Apa saja faktor–faktor yang mempengaruhi petani dalam pengambilan keputusan budidaya? Tujuan penelitian ini adalah : (1) Menganalisis perbandingan biaya, penerimaan, dan pendapatan dari usahatani bengkoang dan jagung. (2) Menganalisis faktor–faktor yang mempengaruhi petani dalam pengambilan keputusan budidaya tanaman bengkoang atau tanaman jagung. Penentuan daerah penelitian dilakukan secara sengaja “ Purposive ” dengan pertimbangan daerah tersebut merupakan salah satu penghasil bengkoang terbesar. Penelitian dilakukan di Desa Pehkulon, Kecamatan Papar, Kabupaten Kediri. Populasi petani yang menanam bengkoang adalah sejumlah 34 orang. Karena populasi tergolong kecil, maka semua diambil sebagai sampel. Metode penentuan sampel yang digunakan untuk petani jagung adalah simple random sampling . Dari populasi sebesar 123 orang diambil 34 orang petani jagung sebagai sampel