Analisis Pendapatan dan Penyerapan Tenaga Kerja Keluarga Petani : kasus Petani Padi Sistem Tabela dan Sistem Tapin di Desa Seletreng, Kecamatan Kapongan, Kabupaten Situbondo

Semakin sempitnya lahan pertanian dewasa ini, tingginya resiko usahatani baik resiko kegagalan panen maupun resiko harga, tingginya harga sarana produksi pertanian (saprotan) pasca reduksi subsidi saprotan serta merosotnya nilai tukar pertanian terhadap produk industri mendesak petani untuk semakin bijak mengambil keputusan produksi. Salah satu strategi yang dapat ditempuh adalah dengan mengadopsi teknologi budidaya padi dengan produktivitas tinggi sekaligus hemat tenaga kerja, mengingat pekerja pertanian umumnya adalah anggota keluarga. Salah satu teknologi budidaya padi yang mampu menghemat penggunaan tenaga kerja adalah teknologi tanam benih langsung (tabela). Teknologi tabela menjadi alternatif inovasi yang strategis sebab dengan menghemat pengalokasian tenaga kerja selain menekan biaya produksi, anggota keluarga yang produktif memiliki waktu luang yang dapat dialokasikan untuk mendiversifikasikan sumber pendapatan rumahtangga melalui kegiatan off farm dan non farm. Perumusan masalah dari penelitian ini adalah: 1). Apakah ada perbedaan pendapatan rumah tangga yang diperoleh petani dari usahatani padi dengan sistem Tabela dan sistem Tapin, 2). Apakah ada perbedaan penyerapan tenaga kerja keluarga pada usahatani padi dengan sistem Tabela dan sistem Tapin. Penelitian ini bertujuan untuk: 1). Menganalisis pendapatan rumah tangga petani padi sistem Tabela dan sistem Tapin, 2). Menganalisis penyerapan tenaga kerja keluarga petani padi sistem Tabela dan sistem Tapin. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah 1). Pendapatan rumah tangga petani padi sistem Tabela lebih tinggi daripada pendapatan rumah tangga petani padi sistem Tapin, 2). Penyerapan tenaga kerja keluarga petani pada usahatani padi sistem Tapin lebih tinggi daripada usahatani padi sistem Tabela. Penelitian ini dibatasi pada usahatani padi sistem Tabela dan sistem Tapin musim tanam April 2006 - Maret 2007. Lokasi penelitian dilakukan dengan sengaja (purposive), yaitu tepatnya di Desa Seletreng Kecamatan Kapongan Kabupaten Situbondo Jawa Timur. Penentuan sampel menggunakan metode Simple Random Sampling (acak sederhana) terhadap semua petani padi, dengan pertimbangan sampel yang diambil adalah homogen. Di daerah penelitian terdapat 396 orang petani padi, diantaranya 109 orang menggunakan sistem Tabela dan 287 orang menggunakan sistem Tapin. Sampel yang diambil sesuai rumus yaitu 32 orang untuk petani padi sistem Tabela dan 38 orang untuk petani padi sistem Tapin. Dari hasil analisis diketahui bahwa pendapatan rumah tangga petani padi sistem Tabela sebesar Rp. 55.735.400,00 per tahun lebih tinggi daripada pendapatan rumah tangga petani padi sistem Tapin yaitu sebesar Rp. 34.132.900,00. Hal ini dikarenakan petani padi sistem Tabela cenderung mengalokasikan waktu dan modal yang ada untuk kegiatan off farm dan non farm, Created by alientools PDF Generator, trial version, to remove this mark, please register this software. sehingga pendapatan rumah tangga dapat meningkat. Dari hasil penyerapan tenaga kerja keluarga petani padi sistem Tabela rata-rata sebesar 478,34 HOK per tahun lebih tinggi daripada penyerapan tenaga kerja keluarga petani padi sistem Tapin rata-rata sebesar 394,58 HOK per tahun. Hal ini dikarenakan petani padi sistem Tabela lebih mengalokasikan tenaga kerja keluarga pada kegiatan selain on farm yaitu kegiatan off farm dan non farm, sedangkan tenaga kerja keluarga petani padi sistem Tapin masih menitikberatkan pada kegiatan usahatani padi. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah teknik budidaya padi sistem Tabela memerlukan perlakuan yang sangat intensif dalam hal perawatan sehingga petani merasa kesulitan dalam usahatani. Saran yang dapat diberikan adalah sebelum penanaman benih padi sebaiknya lahan yang siap ditanami ditanami diberi herbisida, sehingga populasi gulma dapat ditekan seminimal mungkin