Pengaruh saat keberadaan gulma teki (Cyperus rotundus) terhadap awal pertumbuhan jarak pagar (Jatropha curcas L.) yang berasal dari stek dan biji

Jarak pagar (Jatropha curcas L.) ialah tanaman pohon yang berpotensi sebagai pengganti bahan bakar minyak diesel (solar) dan bahan dasar untuk pengobatan. Bahan bakar minyak pengganti diesel (solar) didapat dari bagian biji dan buahnya, sedangkan bahan dasar untuk pengobatan dari bagian daun, biji, buah dan getahnya. Tanaman jarak pagar dapat dikembangbiakkan secara generatif dan secara vegetatif dengan menggunakan bagian tanaman induk yaitu stek batang. Salah satu faktor yang menentukan kualitas bahan tanam adalah sistem perakaran. Bahan tanam biji memiliki perakaran tunggang yang pertumbuhan akarnya lebih dalam, sedangkan stek memiliki akar serabut. Tanaman jarak pagar dapat beradaptasi pada lahan dengan kesuburan rendah (lahan marginal dan lahan kritis). Gulma mudah tumbuh pada semua tempat terutama pada lahan kritis. Persaingan gulma pada awal pertumbuhan akan mengurangi kuantitas hasil panen. Penelitian ini bertujuan untuk Untuk mengetahui pengaruh tidaknya gulma teki terhadap pertumbuhan jarak pagar, apabila dilakukan perlakuan keberadaan gulma teki dengan waktu yang berbeda dan bahan tanam jarak pagar yang berbeda. Hipotesis yang diajukan adalah terdapat interaksi antara perlakuan waktu keberadaan gulma teki dan bahan tanam jarak pagar terhadap pertumbuhan awal jarak pagar. Penelitian ini dilaksanakan dalam polibag di desa Balong Besuk kecamatan Diwek, kabupaten Jombang. Dengan ketinggian tempat 60 m dpl. Penelitian dilaksanakan bulan Desember 2006 sampai Maret 2007. Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: pisau, ember, timbangan analitik, cangkul, penggaris, oven, cetok, kertas, dan pensil. Bahan yang digunakan antara lain: stek batang jarak pagar, biji jarak pagar, umbi teki, karung goni, polibag diameter 25 cm, fungisida, air, tanah, pasir, pupuk kandang dan pupuk NPK 15:15:15. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial yang terdiri dari 2 faktor yaitu bahan tanam dan waktu keberadaan gulma teki. Faktor pertama terdiri dari Biji (B1) dan Stek (B2). Faktor kedua terdiri dari: Kontrol (G0), waktu keberadaan gulma teki umur 0 – 90 hst (G1), umur 20 – 90 hst (G2), umur 40 – 90 hst (G3) dan umur 60 – 90 hst (G4). Pengamatan secara non-destruktif pada saat tanaman berumur 15, 30, 45, 60, 75 dan 90 hst, untuk tanaman jarak pagar pengamatan yang dilakukan meliputi panjang tanaman, panjang tunas, jumlah tunas, jumlah daun, sedangkan teki meliputi: jumlah anakan teki dan panjang teki. Pengamatan destruktif dilakukan pada saat tanaman berumur 90 hst untuk tanaman jarak pagar meliputi berat kering total, panjang akar dan luas daun sedangkan teki meliputi: berat kering total dan panjang akar. Dari data hasil pengamatan dianalisis dengan uji F taraf 5%, kemudian dilanjutkan uji BNT taraf 5% bila terjadi perbedaan yang nyata. Hasil penelitian menunjukkan (1) terjadi interaksi antara perlakuan keberadaan gulma teki dan bahan tanam jarak pagar pada jumlah daun (90 hst), berat kering total tanaman (90 hst), panjang teki (90 hst) dan berat kering total teki (90 hst), (2) Waktu keberadaan gulma teki memberikan pengaruh pada panjang tanaman, panjang tunas, jumlah daun, berat kering total tanaman, panjang akar, luas daun, panjang teki, jumlah teki. Secara keseluruhan waktu keberadaan gulma teki pada umur 60 - 90 hst menunjukkan hasil yang sama dengan perlakuan kontrol. (3) Jarak pagar bahan tanam biji lebih tahan terhadap gulma daripada bahan tanam stek