Karakteristik pembungaan dan pembuahan lima varietas durian (Durio zibethinus Murr.)

Durian adalah tanaman asli Asia Tenggara yang cukup diminati masyarakat Indonesia. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik bahwa pada tahun 2004 Indonesia mengimpor durian segar 11,086,846 kg yang senilai 11,730,903 US$ dan tahun 2005 mengimpor 5,787,426 kg yang senilai 3,531,702 US$. Durian termasuk dalam genus Durio yang terdiri dari 30 spesies yang sudah diketahui. Spesies Durio zibethinus terdiri dari ratusan varietas, baik yang telah dibudidayakan maupun yang masih hidup liar. Setiap varietas akan mempunyai karakteristik yang berbeda dengan varietas lain, sehingga memerlukan penanganan dan lokasi budidaya yang berbeda. Pengetahuan tentang karakteristik pertumbuhan dan perkembangan bunga dan buah bermanfaat sebagai pendekatan untuk pengaturan teknik budidaya dan optimalisasi produksi. Dengan mengetahui perkembangan dan pertumbuhan bunga dan buah akan dapat membantu penanganan metode penyerbukan dan jadwal pemupukan. Selain itu juga dapat memberikan informasi yang dapat mendukung untuk tujuan pemuliaan tanaman yang dapat menghasilkan durian varietas unggul, sehingga dapat meningkatkan kualitas durian di Indonesia. Tujuan penelitian ini untuk mempelajari perkembangan pembungaan dan pertumbuhan buah durian varietas Monthong, Petruk, Sunan, Sitokong, dan Hepe. Hipotesis penelitian ini adalah ada perbedaan periode pertumbuhan dan perkembangan bunga dan persentase fruitset antar varietas durian yang diteliti. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2006 sampai dengan Februari 2007 di kebun durian di Desa Mendalanwangi Kecamatan Wagir Kabupaten Malang. Alat yang digunakan adalah alat tulis, penggaris, jangka sorong, kamera digital canon power shot A430, mika, kawat dan cutter, sedangkan bahan yang digunakan adalah tanaman durian varietas Monthong, Sitokong, Sunan, Hepe, dan Petruk berumur 10 tahun yang memasuki fase generatif. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei teknik observasi terhadap pembungaan dan fruitset dari lima varietas durian. Contoh tanaman yang diambil adalah tanaman durian yang berumur 10 tahun dengan total 25 pohon yang diambil dari masing–masing varietas sebanyak 5 pohon. Variabel yang diamati terdiri dari: panjang tunas, panjang bunga, diameter bunga, jumlah bunga, waktu mekar dan rontok bunga, panjang buah, diameter buah, jumlah buah, persentase fruitset, suhu dan kelembaban harian. Pengamatan pertumbuhan bunga dan buah dilakukan satu minggu sekali. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, analisis ragam, dan analisis korelasi. Dari hasil pengamatan diketahui bahwa periode tahap perkembangan bunga dan buah durian berbeda dari tiap varietas, varietas Monthong memiliki periode yang paling cepat diikuti berturut-turut Petruk, Sunan, Sitokong, dan Hepe. Morfologi bunga dan buah dari masing-masing varietas memiliki perbedaan. Pada panjang tunas, panjang bunga, panjang buah dan diameter buah Mothong memiliki ukuran paling tinggi diantara varietas lain, sedang untuk i diameter bunga tertinggi pada Sitokong dan Petruk. Persentase fruitset paling tinggi pada varietas Monthong. Kerontokan bunga mencapai 7% dan kerontokan buah paling tinggi pada Hepe 99,7%, Sitokong 99,2%, Petruk 98,8%, Sunan 98,7%, dan Monthong 97,6%. Persentase fruit set pada cabang berdiameter >5cm (2.03%) lebih tinggi dari pada cabang berdiameter <5 cm (1.06%). Untuk memperbaiki kualitas dan kuantitas hasil perlu dilakukan perbaikan aplikasi teknik budidaya dengan melakukan penjarangan buah pada 12 minggu setelah anthesis, melakukan aplikasi yang dapat menurunkan tingkat gugur buah, dan melakukan pengairan sesuai kebutuhan pada masing-masing tahap pertumbuhan, dan perlu dilakukan uji multi lokasi untuk mengetahui faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman durian