Korelasi beberapa karakter kuantitatif terhadap serangan hama Aphid (Aphis craccivora Koch)tanaman kacang panjang (Vigna sesquipedalis l. Fruwirth)

Produktivitas kacang panjang (Vigna Sesquipedalis L. Fruwirth) di Indonesia berdasarkan Badan Pusat Statistik dan Direktorat Jenderal Bina Produksi Hortikultura masih dikategorikan rendah. Rendahnya produktivitas kacang panjang ini dihadapkan pada permasalahan hama dan penyakit. Hama penting yang banyak menyerang tanaman kacang panjang adalah hama aphid (Aphis craccivora Koch). Hama ini biasanya membentuk koloni pada daun, batang, bunga maupun polong kacang panjang dan menghisap cairan sel tanaman. Akibatnya tanaman yang diserang tumbuhnya tertekan (tidak normal). Kerugian yang ditimbulkan hama ini secara langsung dapat mencapai 16%, sedangkan sebagai vektor CABMV sebesar 44%. Pada hasil penelitian lain menyebutkan bahwa kehilangan hasil panen akibat serangan hama ini di lapang adalah sebesar 65,87%. Salah satu upaya mengatasi masalah tersebut adalah dengan perakitan varietas kacang panjang tahan hama aphid. Sebagai langkah awal program perakitan varietas kacang panjang tahan aphid, telah dilakukan persilangan antara HS (Hijau Super) x MLG 15151 dan PS (Putih Super) x MLG 15151. Dari hasil persilangan tersebut diperoleh benih F2 yang selanjutnya akan diamati hubungan beberapa karakter kuantitatif terhadap serangan hama aphid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi beberapa karakter kuantitatif yang berupa variabel komponen hasil dan hasil tanaman terhadap serangan hama aphid pada tanaman kacang panjang hasil persilangan HSXMLG 15151 dan PSXMLG 15151. Hipotesis yang diajukan adalah diduga terdapat keeratan hubungan antara beberapa karakter kuantitatif yang berupa variabel komponen hasil dan hasil tanaman dengan serangan hama aphid pada tanaman kacang panjang HSXMLG 15151 dan PSXMLG 15151. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya di Desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang pada bulan Juli sampai Oktober 2006. Alat yang digunakan meliputi cangkul, tugal, ajir, penggaris, timbangan, dan kamera. Sedangkan bahan yang digunakan adalah benih kacang panjang varietas Hijau Super, varietas Putih Super, galur MLG 15151, F1 dan F2 hasil persilangan PS x MLG 15151 dan HS x MLG 15151, insektisida, kompos, urea, dan NPK. Pengamatan dilakukan secara non destruktif pertanaman terhadap beberapa variabel pengamatan, antara lain : skala serangan hama aphid, umur berbunga, panjang polong/tanaman, jumlah polong segar/tanaman, jumlah biji/polong, dan bobot polong segar/tanaman. Skala serangan mulai diamati pada 2 mst dengan interval 1 minggu sampai minggu ke-11. Data hasil pengamatan dianalisis dengan analisis varian dan kovarian. Dari hasil keduanya digunakan untuk mencari nilai korelasi fenotipik dan genotipik, dilanjutkan dengan uji t-student dengan derajat bebas (n-2)