Pengaruh Ekstrak Daun Sambiloto (Andrographis Paniculata Nees) Terhadap Kadar Dari Sgpt Dan Sgot Serta Gambaran Histopatologi Hepar Kambing Peranakan Etawa

Hewan ternak kambing sangat rentan terkena penyakit, diantaranya adalah infeksi dari endoparasit. Penggunaan daun sambiloto (Andrographis Paniculata Nees) memiliki zat tanin yang sukar mengkristal dan mengendapkan protein dari larutannya sehingga kemungkinan akan mempengaruhi fungsi hepar. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun sambiloto dapat menurunkan kadar SGPT dan SGOT. Penelitian ini bersifat eksperimental dengan desain post test only control group menggunakan Rancangan Acak Lengkap. Hewan model menggunakan kambing yang dibagi dalam empat kelompok. Kelompok kontrol, P1 diberi ekstrak sambiloto 50 mg/kg BB, P2 75 mg/kg BB dan P3 100 mg/kg BB semuanya diberikan secara peroral selama 60 hari. Hasil SGPT dan SGOT diukur secara kuantitatif menggunakan spektrofotometer serta dianalisis statistika dengan uji One-Way ANOVA, α = 5%. Histopatologi hepar dianalisa secara deskriptif. Hasil penelitian kadar SGPT menunjukkan tidak adanya pengaruh yang berbeda nyata (p>0,05), dan SGOT menunjukkan tidak adanya pengaruh yang berbeda nyata (p>0,05). Serta gambaran sel yang mengalami nekrosis mulai berkurang pada hepar kambing. Kesimpulan penelitian ini adalah pemberian ekstrak tanaman sambiloto tidak berpengaruh terhadap kadar SGPT dan SGOT serta mencegah agar tidak terjadinya perubahan sel-sel hepar kambing