Studi Pemberian Ekstrak Kerang Pisau (Solen Spp) Terhadap Aktivitas Protease Dan Profil Protein Pada Duodenum Tikus (Rattus Novergicus) Model Inflammatory Bowel Disease (Ibd)

Inflammatory Bowel Disease (IBD) merupakan penyakit inflamasi kronis pada saluran pencernaan. Salah satu penyebab IBD karena induksi indometasin, salah satu golongan Non-Steroidal Anti-Inflammatory Drug (NSAID) yang dapat meningkatkan produksi ROS sehingga memicu terjadinya inflamasi pada saluran pencernaan dan dapat mempengaruhi duodenum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak kerang pisau terhadap aktivitas protease dan profil protein pada duodenum tikus putih (Rattus norvegicus) yang di induksi indometasin. Penelitian ini menggunakan tikus(Rattus norvegicus) jantan dengan berat badan 150 – 200 gram dan umur 8 – 12 minggu. Tikus dibagi dalam lima kelompok yaitu kelompok kontrol, kelompok IBD, kelompok terapi dosis 100mg/kgBB, dosis 400 mg/kgBB dan 700 mg/kgBB. Tikus model IBD diperoleh dengan induksi indometasin 15 mg/Kg BB per oral yang diberikan satu kali pada hari ke-1. Terapi ekstrak kerang pisau dilakukan selama 14 hari. Aktivitas protease diukur dengan menggunakan metode spektrofotometri, analisa data aktivitas protease menggunakan analisa ragam ANOVA dan uji lanjutan BNJ sedangkan karakterisasi profil protein duodenum dengan menggunakan SDS-PAGE. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi ekstrak kerang pisau (Sollen spp) dengan dosis 100mg/kgBB, dosis 400 mg/kgBB dan dosis 700 mg/kgBB secara signifikan (p<0,05) mampu menurunkan aktivitas protease, yakni berturut-turut 23,6% ,41,1% dan 8,5%. Serta mampu menekan inflamasi pada duodenum tikus (Rattus novergicus) model IBD dengan hilangnya protein yang ada pada IBD yaitu dengan berat molekul 60 kDa yang diduga Vasoactive intestinal polypeptide(VIP). Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak metanol kerang pisau dapat digunakan sebagai terapi pada tikus model IBD