Studi Preventif Perasan Bawang Putih (Allium Sativum)Terhadap Aktivitas Protease Dan Histopatologiduodenum Pada Tikus (Rattus Novergicus) Hasil Induksi Rhodamin B

Bahan kimia berbahaya seringkali ditambahkan untuk membuat warna dari makanan semakin menarik konsumen agar mengkonsumsinya. Rhodamin B merupakan zat pewarna sintetis berbentuk serbuk kristal bewarna kehijauan, suatu bahan yang tidak bisa dimakan serta sangat berfluoresensi. Efek toksik yang terjadi adalah iritasi saluran cerna (duodenum). Alisin merupakan anti-oksidan utama dalam bawang putih. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh alisin dalam perasan bawang putih (Allium sativum) terhadap penurunan aktivitas enzim protease dan pencegahan kerusakan histopatologi duodenum tikus (Rattus norvegicus) hasil paparan Rhodamin B melalui pakan. Paparan rhodamin B terhadap tikus (Rattus norvegicus) dengan konsentrasi 600 ppm selama14 hari. Tikus dibagi dalam 5 kelompok perlakuan yaitu tikus kontrol negatif, tikus kontrol positif, tikus Rhodamin B yang diberi perasan bawang putih 0,5 ml, 1 ml dan 1,5 ml/200gram BB. Aktivitas enzim protease diukur dengan metode Walter dan pembuatan preparat histopatologi organ duodenum menggunakan metode pewarnaan hematoksilin-eosin (HE). Analisa aktivitas enzim protease dilakukan secara statistik sedangkan gambaran histopatologi duodenum dianalisa secara deskriptif menggunakan mikroskop cahaya Olympus BX51. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perasan bawang putih memberikan pengaruh yang sangat nyata (p<0,01) terhadap penurunan aktivitas enzim protease. Histopatologi organ duodenum menunjukkan berkurangnya kerusakan sel epitel yang erosi, tunika mukosa, dan sel goblet yang hipertrofi. Perasan bawang putih 0,5 ml/200gram BB merupakan volume yang paling baik dalam menurunkan aktivitas enzim protease sebesar 43,00% dan mencegah kerusakan gambaran histopatologi duodenum tikus (Rattus norvegicus) hasil induksi rhodamin B