Pengaruh Pemberian Omega 3 Terhadap Ekspresi Interleukin-1 (Il-1) Dan Gambaran Histopatologi Bronkus Pada Tikus (Rattus Norvegicus) Model Asma Yang Dipapar Lipopolisakarida

Asma merupakan inflamasi saluran pernapasan yang melibatkan berbagai sel dan mediator inflamasi. Gejala asma diperparah oleh endotoksin berupa lipopoliskarida (LPS) dari bakteri Gram negatif pada rongga mulut. Omega-3 sejak lama telah diteliti sebagai salah satu jenis antiinflamasi yang banyak digunakan sebagai salah satu bentuk terapi pada asma. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh paparan LPS pada tikus model asma (Rattus norvegicus) terhadap ekspresi interleukin-1 (IL-1) dan gambaran histopatologi sel epitel bronkus. Tikus model asma disiapkan dengan sensitasi alergi menggunakan ovalbumin secara intraperitonial dan inhalasi serta pemberian LPS Phorphyromonas gingivalis secara intrasulkuler. Penelitian menggunakan lima kelompok tikus, yaitu kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol positif asma, kelompok terapi omega-3 dosis 30 mg/ekor/hari, 50 mg/ekor/hari, dan 70 mg/ekor/hari. Ekspresi IL-1 diamati menggunakan metode Imunohistokimia. Data dari hasil perlakukan dianalisis menggunakan Microsoft Office Excel dan SPSS untuk Windows menggunakan analisis ragam ANOVA dan uji lanjutan Beda Nyata Jujur (BNJ) α = 5%. Pengamatan histopatologi epitel bronkus dilakukan dengan pewarnaan Hematoksilin-Eosin dan diamati secara mikroskopis. Perlakuan induksi OVA dan LPS meningkatkan ekspresi IL-1 sebesar 326%. Pemberian terapi omega-3 dosis 30mg/ekor, 50mg/ekor dan 70mg/ekor terhadap tikus model asma mampu menurunkan ekspresi IL-1 sebesar 21%, 37% dan 47%. Hasil penelitian menunjukkan terapi omega-3 terhadap tikus model asma mampu menurunkan ekspresi IL-1 secara signifikan dan juga memperbaiki gambaran histopatologi bronkus berupa perbaikan erosi sel epitel dengan dosis terbaik yaitu 70 mg/ekor. Aktivitas DHA dan EPA dalam omega-3 mampu menghambat produksi sitokin proinflamasi dan mengurangi terjadinya inflamasi