Pengaruh Pemberian Ekstrak Kulit Apel Manalagi (Mallus Sylvestris Mill) Terhadap Kadar Malondialdehid Dan Gambaran Histopatologi Hepar Tikus Putih (Rattus Novergicus) Yang Terkena Diabetes Mellitus Ti

Diabetes Mellitus tipe 1 adalah penyakit metabolisme kronis dengan kriteria kadar gula darah tinggi yang disebabkan oleh rusaknya sel β dari kelenjar pankreas rusak. Kondisi ini mengakibatkan penurunan jumlah insulin yang sangat signifikan. Ekstrak kulit apel manalagi (Mallus sylvestris Mill) mengandung senyawa flavonoid sebagai antioksidan yang dapat menghambat kerusakan sel β pankreas lebih lanjut sehingga dapat digunakan sebagai terapi pada tikus putih yang terkena Diabetes Mellitus tipe 1 dengan induksi Streptozotocin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi pemberian ekstrak kulit apel terhadap kadar MDA dan gambaran histopatologi hepar. Penelitian ini menggunakan tikus putih (Rattus norvegicus) strain Wistar jantan berumur 8-12 minggu dengan berat 200 gram. Tikus dibagi dalam 5 kelompok perlakuan yaitu kelompok kontrol negatif (A), kelompok diabetes mellitus tipe 1 (B), kelompok diabetes mellitus tipe 1 dengan terapi 28 mg/200g BB (C), kelompok diabetes mellitus tipe 1 dengan terapi 56mg/200g BB (D), dan kelompok diabetes mellitus tipe 1 dengan terapi 112 mg/200g BB (E) selama 28 hari. Pembuatan hewan model diabetes mellitus tipe 1 dilakukan dengan induksi multiple low dose-streptozotocin (MLD-STZ) secara intraperitoneal 20mg/kg BB selama 5 hari dan waktu inkubasi 14 hari. Kadar MDA diukur dengan metode Thiobarbituric Acid dan gambaran histopatologi hepar dengan pewarnaan hematoxylin eosin. Analisis data perlakuan secara kualitatif untuk histopatologi hepar dilakukan secara deskriptif dan analisis data secara kuantitatif untuk malondialdehid dengan menggunakan ANOVA, dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) α=0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi ekstrak kulit apel manalagi dapat menurunkan kadar MDA secara signifikan (p<0,05) antar kelompok perlakuan dan memperbaiki gambaran histopatologi hepar pada tikus putih model Diabetes mellitus tipe 1. Dosis 112 mg/200g BB merupakan dosis terbaik. Kesimpulan dari penelitian ini adalah esktrak kulit apel manalagi dapat menurunkan kadar MDA dan memperbaiki kerusakan organ hepar yang ditandai dengan menurunnya degenerasi lemak pada hepar tikus putih model Diabetes mellitus tipe 1