Ekspresi Inducible Nitric Oxide Synthase (Inos) Dan Gambaran Histopatologi Tiroid Tikus (Rattus Norvegicus) Model Hipotiroidisme Yang Diterapi Dengan Ikan Teri (Stolephorus Sp) Asin

Hipotiroidisme merupakan keadaan dimana kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroid yaitu tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3) dalam jumlah kurang dari normal. Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari potensi ikan teri (Stolephorus sp) asin terhadap ekspresi iNOS dan perbaikan gambaran histopatologi jaringan tiroid tikus (Rattus norvegicus) model hipotiroidisme. Penelitian dibagi dalam 5 kelompok yaitu kelompok kontrol (A), kelompok hipotiroid yang diinduksi tiroglobulin anjing dengan dosis 200 μg/ml pada hari ke 0, 14, dan 28 (B), kelompok hipotiroid yang diterapi dengan pemberian ikan teri asin 6 mg/kg BB selama 7 hari (C), 14 hari (D), dan 21 hari (E). Ekspresi iNOS dianalisa secara kuantitatif menggunakan uji One Way ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Tukey HSD. Histopatologi jaringan tiroid menggunakan metode pewarnaan hematoxylin-eosin diamati secara kualitatif. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa ekspresi iNOS berbeda nyata antar kelompok perlakuan (p<0,05). Pada kelompok positif hipotiroidisme (B) menunjukkan kenaikan ekspresi iNOS sebesar 90,87% terhadap kontrol negatif (A). Kelompok hipotiroidisme yang diterapi ikan teri asin selama 7 hari (C), 14 hari (D), dan 21 hari (E) mengalami penurunan ekspresi iNOS. Penurunan terbaik dihasilkan dari pemberian terapi selama 21 hari sebesar 90,01% dan merupakan durasi waktu yang paling efektif, selain itu gambaran histopatologi kelenjar tiroid mengalami perbaikan pada struktur folikel yang tersusun atas sel epitel kuboid dan penurunan infiltrasi sel mononuklear pada jaringan tiroid. Jadi dapat disimpulkan bahwa terapi ikan teri asin selama 21 hari mampu menurunkan ekspresi iNOS dan memperbaiki struktur folikel serta terjadi penurunan infiltrasi sel mononuklear pada jaringan tiroid