Ekspresi Interferon Gamma (Ifn-Γ) Dan Gambaran Histopatologi Ginjal Pada Tikus (Rattus Norvegicus) Renal Fibrosis Pasca Induksi Streptokinase

Fibrosis ginjal merupakan suatu penyakit yang terjadi akibat inflamasi akut yang berujung pada gagal ginjal kronis. Fibrosis ginjal ditandai dengan adanya glomerulosklerosis, adanya sel-sel fibroblas pada jaringan ginjal, serta peningkatan Interferon gamma (IFN-γ). Streptokinase adalah protein ekstraseluler dengan berat mokelul 46 kDa dan diproduksi oleh semua strain Streptococcus β-haemolytic. Penggunaan Streptokinase menyebabkan renal fibrosis. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui peningkatan IFN-γ dan gambaran histopatologi ginjal pada tikus renal fibrosis yang diinjeksi dengan streptokinase. Dalam penelitian ini, hewan coba yang digunakan adalah tikus putih, dengan jenis kelamin jantan strain Wistar berumur 10 minggu, berat badan tikus antara 150-250 gram, tikus putih dibagi dalam 4 kelompok yaitu kontrol (A), induksi Streptokinase 1 x 6000 IU (B), induksi Streptokinase 2 x 6000 IU (C), induksi Streptokinase 3 x 6000 IU (D). Induksi pada tikus dilakukan secara intravena pada vena coccygea. interval waktu pemberian induksi pada kelompok perlakuan C dan D yang mendapat induksi lebih dari satu kali adalah 5 hari. Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah ekspresi IFN-γ yang diamati dengan metode immunohistokimia dan gambaran histopatologi ginjal tikus. Hasil pengamatan menunjukan terdapat peningkatan ekspresi IFN-γ secara signifikan (p<0,05) antar kelompok perlakuan. Hasil pengamatan histopatologi ginjal menunjukkan tejadinya glomerulosklerosis, adanya sel-sel fibroblas. Hasil pengamatan immunohistokimia menunjukkan peningkatan ekspresi Interferon gamma (IFN-γ) yang merupakan ciri-ciri dari penyakit renal fbrosis. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan induksi Streptokinase menyebabkan terjadinya kerusakan pada organ ginjal berupa terjadinya glomeruloskelrosis dan fibrosis pada tubulus intertisial ginja