Pengaruh Terapi Ekstrak Rumput Laut Coklat (Sargassum Duplicatum Bory) Terhadap Ekspresi Tnf-Α Dan Gambaran Histopatologi Jaringan Sendi Tikus (Rattus Norvegicus) Model Artritis Rematoid Yang Terpapa

Artritis rematoid merupakan salah satu jenis penyakit autoimun yang menyerang sendi. Pada Artritis rematoid umumnya inflamasi ditandai terjadinya peningkatan ekspresi TNF-α dan penyakit ini diperparah dengan pemberian stressor dingin. Pengobatan dengan obat berbahan herbal seperti rumput laut coklat (Sargassum duplicatum Bory) merupakan solusi alternatif karena terdapat kandungan polifenol sebagai antioksidan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui ekspresi TNF-α dan gambaran histopatologi sendi pada tikus artritis ajuvan yang terpapar stresor dingin dan diterapi dengan ekstrak rumput laut coklat. Tikus Artritis rematoid diinduksi Complete Freund Adjuvant (CFA) dosis 0,1ml pada pangkal ekor dan 0,05ml pada kedua kakinya. Tikus terbagi dalam 4 kelompok perlakuan yaitu kelompok (P1) tikus kontrol negatif, kelompok (P2) tikus kontrol positif atrtitis ajuvan, kelompok (P3) tikus artritis ajuvan dengan perlakuan stresor dingin dengan suhu 5oC selama 15 menit selama 7 hari dan kelompok (P4) tikus artritis ajuvan dipapar stresor dingin setiap hari selama seminggu dilanjutkan terapi ekstrak rumput laut coklat dosis 400 mg/kg BB setiap hari selama dua minggu. Pengukuran ekspresi TNF-α dilakukan dengan uji Immunohistokimia (IHK) sedangkan pengamatan histopatologi jaringan sendi menggunakan pewarnaan preparat dengan metode Hematosiklin Eosin (HE). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekspresi TNF-α kelompok artritis ajuvan dengan perlakuan terapi ekstrak rumput laut coklat dan diberi stressor dingin mengalami penurunan secara signifikan (p<0,05) hingga 48,4% dan perbaikan kerusakan sendi pada jaringan metatarsophalangeal ditandai dengan perbaikan sel kondrosit. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa ekstrak rumput laut coklat dengan dosis 400 mg/kg mampu menurunkan ekspresi TNF-α secara signifikan dan memperbaiki kerusakan sendi