Pengaruh Terapi Ekstrak Akar Gantung Pohon Beringin (Ficus Benjamina L.) Pada Hewan Coba Tikus (Rattus Norvegicus) Hasil Paparan Asap Rokok Terhadap Kadar Malondialdehida (Mda) Dan Ekspresi Tumor Necr

Radikal bebas yang terkandung di dalam asap rokok dapat merusak sel pada saluran pernafasan. Kerusakan sel dapat ditandai dengan meningkatnya kadar malondialdehid (MDA) dan ekspresi Tumor Necrosis Factor Alpha (TNF-α). Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bahwa terapi ekstrak akar gantung pohon beringin (Ficus benjamina L.) dapat menurunkan kadar MDA dan ekspresi TNF-α pada jaringan paru tikus (Rattus norvegicus) yang dipapar asap rokok. Hewan coba yang digunakan dalam penelitian ini adalah tikus (Rattus norvegicus) jantan strain wistar yang berumur 3 bulan dengan berat rata-rata 200 g. Hewan coba tersebut dibagi menjadi kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol positif yaitu tikus yang dipapar asap rokok 2 batang per kelompok setiap hari selama 2 minggu, dan kelompok terapi yaitu tikus yang dipapar asap rokok dan mendapat terapi ekstrak akar gantung pohon beringin (Ficus benjamina L.) 50 mg/kg BB, 75 mg/kg BB, dan 100 mg/kg BB. Pengukuran kadar MDA dilakukan dengan uji Thiobarbituric acid (TBA), sedangakan ekspresi TNF- α diamati dengan teknik imunohistokimia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi ekstrak akar gantung pohon beringin (Ficus benjamina L.) berpengaruh signifikan (p<0,05) terhadap penurunan kadar MDA dan ekspresi TNF-α jaringan paru tikus (Rattus novergicus). Hasil terapi terbaik ditunjukkan oleh dosis 100 mg/kg BB dengan penurunan kadar MDA sebesar 71,53 % dan penurunan ekspresi TNF-α sebesar 84,25 %. Dosis terapi terbaik berdasarkan kadar MDA dan ekspresi TNF- α adalah dosis 100 mg/kg BB. Peningkatan kadar MDA dan ekspresi TNF-α akibat paparan asap rokok dapat diterapi dengan ekstrak akar gantung pohon beringin (Ficus benjamina L.