Analisa Pita Protein Dan Uji Spesifisitas Dan Sensitivitas Tiroglobulin (Tg) Pada Serum Tikus (Rattus norvegicus) Model Autoimun Tiroiditis (AITD) Akibat Induksi Tiroglobulin Kambing (cTg)

Autoimun Tiroiditis (AITD) merupakan penyakit autoimun pada kelenjar tiroid. AITDditandai dengan kerusakan pada sel tiroid oleh proses imun. Hal ini mengakibatkan terlepasnya tiroglobulin kedalam darah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran profil protein serta mengetahui spesifisitas dan sensitivitas tiroglobulin pada serum hewan model AITD. Tikus AITD dibuat dengan induksi tiroglobulin kambing(cTg) pada bagian cervical secara subkutan. Penelitian ini mengunakan rancangan acak lengkap (RAL). Hewan model yang digunakan adalah tikus betina yang dikelompokkan menjadi 2 kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok perlakuan dengan induksi cTg dosis 200 μg/mL dengan CFA 1:1 pada minggu ke-0 kemudian booster menggunakan IFA 1:1 pada minggu ke-2 dan ke-4 sebanyak 0,2 mL/ekor. Analisa profil protein dengan SDS – PAGE, uji spesifisitas dan sensitivitas menggunakan Dot Blot. Dot Blot diamati pada pengenceran bertingkat dari 10-3 hingga 10-6 denganperhitungan intensitas warna menggunakan Adobe Photoshop 7.0. Hasil analisa protein menunjukan adanya pita protein yang muncul seberat 40 kDa yang diduga adalah haptoglobin. Hasil Uji spesifisitas didapatkan tiroglobulin dalam serum tikus secara spesifik berikatan dengan antibodi tiroglobulin. Hasil uji sensitivitas menunjukkan tiroglobulin masih dapat dikenali hingga pengenceran serum 10-6 pada minggu ke-7 setelah induksi dengan konsentrasi protein sebesar 3,59 x 10-2 μg/mL. Penelitian ini menunjukkan induksi cTg mampu mempengaruhi profil protein serta spesifisitas dan sensitivitas tiroglobulin dalam seru