Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Bengkoang (Pachyrhizus erosus) Terhadap Kadar Kalsium Darah dan Gambaran Histopatologi Tulang Mandibula Tikus Putih (Rattus novergicus) Hewan Model Menopause

Menopause ditandai dengan penurunan kadar estrogen secara drastis dalam tubuh yang dapat meningkatkan kejadian osteoporosis. Bengkoang mengandung senyawa fitoestrogen (genistein dan daidzein) yang memiliki kemampuan layaknya estrogen endogen sehingga berpotensi digunakan sebagai terapi pengobatan osteoporosis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak bengkoang terhadap kadar kalsium darah dan gambaran histopatologi tulang mandibula tikus putih (Rattus novergicus) hewan model menopause. Pemberian terapi ekstrak bengkoang dilakukan selama 30 hari dengan 5 kelompok perlakuan yaitu: 2 kelompok kontrol (negatif dan positif) dan 3 kelompok terapi dengan dosis 400, 800 dan 1200 mg/kg BB/hari. Pada hari ke-31 dilakukan euthanasi, isolasi tulang mandibula dan pengambilan darah melalui apex jantung. Pemeriksaan kadar kalsium darah dianalisis dengan menggunakan kit QuantiChromTM Calcium Assay Kit (DICA-500) dan diukur menggunakan spektrofotometer.Gambaran histopatologi tulang mandibula dianalisis perubahannya secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak etanol bengkoang mampu meningkatkan kadar kalsium darah tikus secara signifikan antar perlakuan (p<0,05) dan mampu memperbaiki struktur trabekula tulang mandibula yang ditandai dengan adanya peningkatan kepadatan trabekula. Pada dosis 1200 mg/kg BB/hari diketahui ekstrak etanol bengkoang mampu meningkatkan kadar kalsium darah tikus mencapai level normal dan mampu memperbaiki struktur trabrekula tulang mandibula menyerupai kondisi normal pada kontrol negatif (tikus normal)