Pengaruh Terapi Ekstrak Tanaman Alfalfa (Medicago sativa) terhadap Kadar LDL (Low Density Lipoprotein) dan Berat Hepar pada Tikus Putih (Rattus novergicus) yang Diberi Diet Hiperkolesterol.

Hiperkolesterolemia adalah kondisi kadar kolesterol dalam darah melebihi batas normal. Hiperkolesterolemia dapat ditandai dengan kenaikan kadar LDL dan adanya perlemakan hati yang dapat meningkatkan berat hepar. Salah satu alternatif yang dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah adalah tanaman alfalfa (Medicago sativa) yang memiliki zat aktif saponin, fitol, dan flavonoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak tanaman alfalfa terhadap kadar LDL, berat hepar dan kondisi makroskopis hepar. Penelitian ini menggunakan 20 ekor tikus Rattus norvegicus jantan strain Wistar umur 8-12 minggu dengan berat badan 160-200 g yang dibagi menjadi lima kelompok perlakuan, yaitu tikus normal, tikus yang diberi diet hiperkolesterol, serta tikus yang diberi diet hiperkolesterol dan mendapat terapi ekstrak tanaman alfalfa dengan dosis 0,36 mg/ 200 g BB, 0,72 mg/200 g BB, dan 1,08 mg/200 g BB. Diet hiperkolesterol diberikan selama 14 hari dan terapi diberikan selama 14 hari berikutnya. Variabel yang diamati adalah kadar LDL yang diukur menggunakan alat auto-analyser Cobas System, berat hepar ditimbang menggunakan timbangan digital, dan kondisi makroskopis hepar diamati secara deskriptif. Data dianalisis menggunakan ANOVA yang dilanjutkan dengan uji Tukey (α=0,05). Kondisi makroskopis hepar dianalisa secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan terapi ekstrak tanaman alfalfa menurunkan kadar LDL dan berat hepar secara signifikan (p < 0,05). Dosis terapi 1,08 mg/200 g BB adalah dosis terbaik untuk menurunkan kadar LDL dan berat hepar. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terapi ekstrak tanaman alfalfa menurunkan kadar LDL dan berat hepar serta memperbaiki kondisi makroskopis hepar