Ekspresi Tiroid Hormon Reseptor Alfa 1 (Tr Α1) Dan Gambaran Histopatologi Endometrium Pada Tikus (Rattus Norvegicus) Model Hipotiroidisme Hasil Induksi Tiroglobulin Kambing (Ctg)

Hipotiroidisme merupakan penyakit autoimune dimana hormon tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3) yang distimulasi oleh kelejar tiroid kurang dari normal. Hipotiroidisme dapat mengganggu sistem metabolisme dan fungsi organ lainnya diantaranya sistem reproduksi yang berkaitan dengan gangguan menstruasi, anovulasi dan hiperprolaktinemia. Hewan model AITD dibuat dengan cara diinduksi 200μg/mL cTg yang diemulsikan dengan CFA dan IFA (perbandingan 1:1) sebanyak 0,2 mL secara subkutan abdomen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ekspresi thyroid hormone reseptor alfa 1 (TR-α1) pada endometrium dan penebalan endometrium pada tikus (Rattus norvegicus) hipotiroidisme. Tikus yang digunakan dalam penelitian ini adalah tikus putih (Rattus norvegicus) betina strain Wistar umur 8-12 minggu dan berat badan antara 100-150 gram. Pada penelitian ini terdapat 2 kelompok perlakuan yaitu kontrol negatif (A), dan kontrol positif (B) yang diinduksi dengan tiroglobulin kambing dengan dosis 200μg/mL. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tikus yang diinduksi 200μg/mL tiroglobulin kambing (cTg) menurunkan ekspresi TR-α1 pada sel epitel dan stroma endometrium secara signifikan (p<0,05) beda dengan kontrol. Hasil analisa histopatologi sel stroma dan sel epitel endometrium mengalami atropi serta terjadi penipisan pada dinding endometrium sehingga dapat mempengaruhi implatansi pada embrio tikus saat terjadi kebuntingan