Terapi Preventif Ekstrak Etanol Daun Beluntas (Pluchea Indica Less) Terhadap Kadar Sgot/Sgpt Dan Gambaran Histopatologi Hepatosit Hepar Pada Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Yang Diinduksi Dengan Plumb

Plumbum merupakan bahan kima yang masuk dalam logam berat, apabila dimetabolisme dalam tubuh akan menjadi radikal bebas dan merusak sel-sel organ tertentu terutama hepar.Antioksidan dari luar tubuh dapat melawan radikal bebas dalam tubuh. Daun beluntas memiliki khasiat selain sebagai antibakteri juga sebagai antioksidan, kandungan flavonoid dari turunan polifenol daun beluntas berkhasiat dalam mengikat radikal bebas yang masuk di dalam tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui terapi preventif pemberian ekstrak etanol daun beluntas (Pluchea indica less)terhadap kadar SGPT/SGOT serta histopatologi hepatosit hepar. Penelitian ini menggunakan tikus (Rattus norvegicus)jantan berumur 8-10minggu yang dibagi dalam 5 kelompok. Kelompok 1 adalah tikus sehat (kontrol negatif), kelompok 2 adalah kelompok kontrol positif yang diinduksi plumbum (Pb) 10 mg/KgBB. Kelompok 3, 4 dan 5 adalah kelompok tikus yang mendapat terapi ekstrak etanol daun beluntas (Pluchea indica less)200mg/Kg BB, 400mg/Kg BB, dan 600mg/Kg BB dan masing- masing perlakuan diinduksi plumbum (Pb)10 mg/KgBB. Pengukuran kadar SGPT, SGOT dilakukan dengan menggunakan metode spektrofotometrik dan dianalisis menggunakan uji One Way ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Tukey sedangkan gambaran histopatologi hepar dilakukan dengan pewarnaan Hematoksilin dan Eosin (HE) diamati secara deskriptif menggunakan mikroskop cahaya. Hasil penelitian menunjukan ekstrak etanol daun beluntas secara signifikan (P<0,05) mempengaruhi penurunan kadar SGPT/SGOT dalam darah dan mencegah kerusakan sel hepatosit hepar dengan dosis terbaik adalah 600 mg/KgBB. Kesimpuln dari penelitian ini bahwa ekstrak etanol daun beluntas dapat digunakan untuk mencegah toksisitas Pb berdasarkan kadar SGOT dan SGPT serta kerusakan histopatologi sel hepa