Terapi Air Rebusan Kacang Kedelai (Glycinemax[L]Merrill) Terhadap Kadar BUN Kreatinin dan Gambaran Histopatologi Tubulus Ginjal Hewan Model Fibrosis Ginjal Tikus (Rattus norvegicus) yang Diinduksi Str

Fibrosis ginjal merupakan suatu kondisi terjadinya akumulasi fibroblast yang berlebihan dan dapat mempengaruhi penurunan fungsi ginjal yang ditandai dengan kadar ureum dan kreatinin yang tinggi. Streptokinase merupakan aktivator plasminogen yang mengakibatkan pembentukan radikal bebas dalam jumlah besar dan melebihi jumlah antioksidan di dalam tubuh. Adanya pemberian terapi air rebusan kacang kedelai berfungsi sebagai antioksidan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penurunan kadar BUN kreatinin dan perbaikan histopatologi bagian tubulus ginjal yang diinduksi streptokinase. Tikus (rattus norvegicus) sebagai hewan coba dibagi menjadi empat kelompok yaitu kelompok (A) kontrol negatif, (B) kontrol positif, (C) terapi dosis 30 g/Kg BB dan (D) terapi dosis 45 g/Kg BB. Induksi streptokinase diberikan dengan dosis 6000 IU pada hari 1, 6 dan 11 dan pemberian terapi air rebusan kacang kedelai hari 16-30. Kadar BUN dan kreatinin diukur menggunakan metode spektofotometri dan gambaran histopatologi tubulus ginjal tikus dengan pewarnaan HE. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi air rebusan kedelai menurunkan akumulasi fibroblast dan menurunkan kerusakan epitel secara nyata (p<0,05) dan menurunkan kadar BUN dan kreatinin. Dosis 45 g/Kg BB adalah dosis efektif. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian terapi rebusan kedelai dapat digunakan sebagai terapi fibrosis ginjal berdasarkan kadar BUN kreatinin dan gambaran histopatologi tubulus ginjal