Pengaruh Ekstrak Kunyit (Curcuma longa L.) Terhadap Jumlah Sel Kupffer Dan Ekspresi Tumor Necrosis Factor Alpha (TNF-α) Pada Hepar Tikus Model Diabetes Mellitus Tipe 1 Induksi Streptozotosin

Diabetes Mellitus tipe 1 merupakan penyakit yang disebabkan karena kerusakan sel β pankreas. Pembuatan hewan model diabetes mellitus tipe 1 menggunakan streptozotocin (STZ) dapat meningkatkan jumlah radikal bebas di dalam tubuh. Radikal bebas pada tubuh menyebabkan kerusakan hepar sehingga terjadi peningkatan ekspresi TNF-α dan peningkatan jumlah sel kupffer sebagai respon inflamasi. Respon inflamasi yang berawal dari akumulasi radikal bebas dapat di netralisir oleh antioksidan yang di dapat dari ekstrak kunyit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak kunyit (Curcuma longa L.) terhadap jumlah sel kupffer dan ekspresi tumor necrosis factor-alpha (TNF-α) pada organ hepar tikus model diabetes mellitus tipe 1. Penelitian ini menggunakan tikus (Rattus novergicus) jantan dan dibagi dalam lima kelompok perlakuan (kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol positif, kelompok perlakuan dosis 1,2 g/kg BB, 1,8 g/kg BB, dan 2,7 g/kg BB). Metode penelitian menggunakan Post Test Only Group Design dengan Rancangan Acak Lengkap. Pengamatan jumlah sel kupffer dilakukan dengan pewarnaan HE dan dihitung secara manual di bawah mikroskop sedangkan ekspresi TNF-α menggunakan imunohistokimia dengan software Axio Vision. Jumlah sel kupffer dan ekspresi tumor necrosis factor-alpha (TNF-α) yang di analisa menggunakan uji One Way ANOVA (p<0,05) menunjukkan perbedaan antar kelompok perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan penurunan terhadap jumlah sel kupffer sebesar 43% dan ekspresi TNF-α sebesar 66% pada tikus yang diterapi ekstrak kunyit dengan dosis 2,7 g/kg BB. Kesimpulan penelitian ini adalah pengaruh ekstrak kunyit (Curcuma longa l.) dapat digunakan sebagai terapi alternatif diabetes mellitus