Pengaruh Yoghurt Susu Kambing Sebagai Pencegahan Untuk Hiperkolesterolemia Melalui Pengamatan Malondialdehida (MDA) Dan TNF-α Pada Jantung Hewan Model Tikus (Rattus norvegicus)

Konsumsi makanan yang mengandung kolesterol tinggi dapat menyebabkan kondisi hiperkolesterolemia. Kondisi hiperkolesterolemia akan ditandai dengan peningkatan LDL. Yoghurt susu kambing mengandung bakteri asam laktat yang dapat mengasimilasi kolesterol dan mendekonjugasi asam empedu untuk menjaga kadar kolesterol darah agar tetap dalam batas normal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh yoghurt susu kambing sebagai pencegahan hiperkolesterolemia terhadap kadar Malondialdehida (MDA) dan ekspresi Tumor Necrosis Factor (TNF-α) jantung tikus. Kadar MDA ditentukan dengan uji TBA dan ekspresi TNF-α melalui metode pewarnaan imunohistokimia. Penelitian ini menggunakan 20 ekor tikus Rattus norvegicus, strain wistar yang berumur 10-12 minggu dengan berat 150-200g, dibagi dalam 5 kelompok yaitu kelompok kontrol, kelompok hiperkolesterolemia, kelompok pencegahan hiperkolesterolemia dengan yoghurt susu kambing dosis 300mg/kg BB+diet hiperkolesterolemia, dosis 600mg/kg BB+diet hiperkolesterolemia dan dosis 900mg/kg+diet hiperkolesterolemia. Pada kelompok pencegahan hiperkolesterolemia, yoghurt susu kambing diberikan terlebih dahulu selama 28 hari kemudian diberi yoghurt dan diet hiperkolesterolemia selama 14 hari. Pada kelompok hiperkolesterolemia diberikan diet hiperkolesterol selama 14 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa yoghurt susu kambing berpengaruh terhadap kadar MDA, pada dosis 300mg/kgBB terjadi penurunan sebesar 36%, dosis 600mg/kgBB sebesar 60% dan dosis 900mg/kgBB sebesar 73%. Yoghurt susu kambing juga berpengaruh ekspresi TNF-α, terdapat penurunan rata-rata ekspresi TNF-α pada dosis 300mg/kgBB sebesar 24%, dosis 600mg/kgBB sebesar 37% dan dosis 900mg/kgBB sebesar 68%, dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa setiap dosis memberikan efek penurunan yang sangat nyata pada kadar MDA dan ekspresi TNF-α (P