Pengaruh Lendir Bekicot (Achatina fulica) Terhadap Jumlah Sel Makrofag Pada Proses Penyembuhan Luka Soket Gigi Pasca Pencabutan Gigi Tikus Wistar (Rattus norvegicus)

Pencabutan gigi adalah tindakan mengambil gigi dari dalam soketnya dan dapat menimbulkan perlukaan. Penggunaan lendir bekicot (Achatina fulica) bisa menjadi salah satu alternatif pengobatan karena mengandung heparan sulfat yang berperan dalam meningkatkan rekrutment dan aktivasi sel makrofag yang berperan dalam fase inflamasi pada proses penyembuhan luka. Jenis penelitian yang digunakan adalah Eksperimental laboratoris dengan desain Randomized Post-Test Only Control Group Design untuk mengetahui pengaruh Lendir Bekicot (Achatina fulica) Terhadap Jumlah Sel Makrofag Pada Proses Penyembuhan Luka Soket Gigi Pasca Pencabutan Gigi Tikus Wistar (Rattus norvegicus). Sampel dipilih menggunakan teknik Simple Random Sampling kemudian dibagi menjadi kelompok Perlakuan yang diberikan perlakuan berupa pencabutan gigi dan diberi lendir bekicot kedalam soket (P1,P2,P3), dan kelompok Kontrol yang diberikan perlakuan berupa dilakukannya pencabutan gigi dan soket diirigasi dengan aquadest (K1,K2,K3). Variabel yang diteliti adalah jumlah makrofag pada soket gigi diukur dengan sediaan HPA dengan pengecatan HE. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan jumlah makrofag pada kelompok perlakuan. Analisis data menggunakan oneway ANOVA menunjukkan bahwa perubahan jumlah makrofag pada setiap perlakuan berbeda secara bermakna (p<0.05). Kesimpulan pada penelitian ini adalah Lendir bekicot (Achatina fulica) dapat meningkatkan jumlah sel makrofag 2 kali lipat pada proses penyembuhan luka soket gigi pasca pencabutan gigi tikus Wistar (Rattus norvegicus)