Pengaruh Gel Ekstrak Etanol Daun Sukun (Artocarpus Altilis) Terhadap Jumlah Sel Neutrofil Pasca Gingivektomi Pada Tikus Putih (Rattus Norvegicus)

Gingivektomi merupakan prosedur bedah untuk membuang jaringan gingiva yang mengalami pembesaran. Prosedur bedah mengakibatkan luka pasca gingivektomi. Pada penyembuhan luka terjadi proses inflamasi akut. Sel neutrofil berfungsi memfagositosis selama proses inflamasi akut. Daun sukun mengandung saponin dan flavonoid yang bekerja dengan cara menghambat enzim siklooksigenase dan lipooksigenase pada reaksi inflamasi sehingga migrasi sel radang akan menurun pada daerah radang. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh gel ekstrak daun sukun (Artocarpus altilis) dengan konsentrasi 20% terhadap jumlah sel neutrofil pada proses inflamasi akut mukosa oral tikus putih (Rattus norvegicus) pasca gingivektomi. Metode pada penelitian ini adalah eksprimental murni menggunakan 24 tikus yang dibagi menjadi 6 kelompok dengan pengamatan sebanyak 3 time series yaitu hari 1, hari 3, dan hari 7. Kelompok kontrol dilakukan prosedur gingivektomi namun tidak diaplikasikan gel ekstrak daun sukun. Kelompok perlakuan dilakukan prosedur gingivektomi kemudian diaplikasikan gel ekstrak daun sukun konsentrasi 20%. Preparat dibuat dengan pewarnaan Hematoksilin-eosin. Jumlah neutrofil dihitung dalam 5 lapangan pandang dengan perbesaran mikroskop 400x. Hasil uji One-Way Anova menunjukkan pengaruh yang signifikan penggunaan gel ekstrak daun sukun terhadap jumlah neutrofil pada gingiva tikus putih (Rattus norvegicus) pasca gingivektomi dengan nilai (p = 0,000). Hasil uji Post-Hoc menunjukkan signifikansi antara kelompok kontrol dan perlakuan pada hari 1, hari 3, dan hari 7 dengan nilai (p = 0,000). Pada kelompok perlakuan terbentuk rata – rata jumlah neutrofil yang lebih sedikit daripada kelompok kontrol. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh pemberian gel ekstrak daun sukun (Artocarpus altilis) dengan konsentrasi 20% terhadap penurunan jumlah sel neutrofil selama proses inflamasi akut pada luka pasca gingivektomi tikus putih (Rattus norvegicus